![]() |
Pantauan di SMP dan SD Muhammadiyah Kupang, sampah masih bercampur, edukasi pemilahan sampah minim, kebersihan dan kedisiplinan perlu ditingkatkan. |
Kota Kupang,NTT, 28 April 2025 —Pantauan di SMP dan SD Muhammadiyah menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di lingkungan sekolah tersebut masih jauh dari kata maksimal. Meski bak sampah sudah disediakan, baik di area kelas maupun halaman sekolah, sampah masih bercampur tanpa pemilahan sesuai dengan warna bak yang tersedia.
Di SMP Muhammadiyah, tiga bak sampah berwarna merah, kuning, dan hijau memang telah disiapkan. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kesadaran siswa untuk memilah sampah masih sangat rendah. Sampah plastik, organik, dan anorganik tercampur begitu saja. Ironisnya, sebagian besar siswa mengaku belum pernah mendapat edukasi tentang cara memilah dan membuang sampah dengan benar dari pihak sekolah.
Kebersihan ruang kelas pun menjadi sorotan. Meja-meja dan dinding penuh coretan, sementara lantai kerap dipenuhi sampah sisa makanan dan plastik. Area halaman sekolah memang tampak asri berkat keberadaan pohon-pohon rindang, namun kebersihan daun kering dan sampah plastik belum dikelola dengan serius.
Sementara itu, SD Muhammadiyah justru menunjukkan kondisi yang lebih memprihatinkan. Hanya terdapat dua bak sampah berwarna merah, dan halaman sekolah dipenuhi botol plastik, serpihan kayu, hingga potongan semen berserakan. Murid-murid di sana mengaku baru mendapatkan instruksi pembuangan sampah secara umum, tanpa edukasi khusus mengenai pemilahan sampah.
Parahnya lagi, program bersih-bersih hanya dilakukan setiap hari Jumat, sedangkan di hari-hari lainnya, sampah dibiarkan menumpuk. Kamar mandi pun menjadi masalah tersendiri, dengan penerangan yang minim dan kondisi yang kurang bersih.
Yang lebih ironis, meski SMP Muhammadiyah sudah mengklaim sebagai kawasan bebas rokok sesuai dengan imbauan wali kota, masih ditemukan guru-guru yang merokok sembarangan di lingkungan sekolah.
Situasi ini menunjukkan bahwa penyediaan fasilitas semata tidak cukup tanpa diiringi dengan edukasi yang konsisten dan pengawasan yang ketat. Tanpa perubahan nyata, program sekolah bersih hanya akan menjadi slogan tanpa makna.
(kl)