![]() |
DPW Vox Point Sikka ajak umat hening dan nyalakan lilin jelang pemakaman Paus Fransiskus, tokoh perdamaian dunia yang wafat 21 April 2025. |
Maumere, NTT– Meninggalnya Paus Fransiskus menjadi duka cita mendalam bagi seluruh umat Katolik. Sesuai jadwal, Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu, 26 April 2025.
Ketua DPW Vox Point Sikka, Raf Martin, pada Jumat, 25 April 2025, menyampaikan bahwa sebagai organisasi kerawam Katolik, mereka turut berbelasungkawa. Ia mengajak umat untuk melakukan hening sejenak dan menyalakan lilin sebagai bentuk penghormatan.
"Paus Fransiskus, yang bernama lahir Jorge Mario Bergoglio, adalah Paus Gereja Katolik ke-266 dan Kepala Negara Kota Vatikan sejak 2013 hingga wafat pada 21 April 2025. Lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936 dari keluarga imigran Italia, beliau dikenal sebagai sosok sederhana dan dekat dengan umat," ujarnya.
Raf Martin menambahkan, kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar, bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga dunia yang mengenalnya sebagai tokoh perdamaian. "Beliau selalu menyerukan perdamaian dan menghentikan kekerasan. Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW Vox Point Sikka, Higinus Wilbrot, menyampaikan bahwa aksi hening dan penyalaan lilin adalah bentuk solidaritas dan penghormatan terhadap nilai-nilai yang diwariskan Paus Fransiskus.
"Melalui cahaya lilin, kita diingatkan pada gaya kepemimpinan beliau yang penuh kerendahan hati, belas kasihan, dan perhatian besar terhadap kaum miskin. Paus Fransiskus juga dikenal memilih tinggal di Wisma Tamu Domus Sanctae Marthae daripada di apartemen kepausan yang mewah," jelasnya.
Higinus juga menekankan, Paus Fransiskus berani mengkritik konsumerisme, teori trickle-down, dan pembangunan berlebihan, serta menyerukan aksi nyata terhadap perubahan iklim dan mendukung hak-hak pengungsi. Komitmennya pada dialog antaragama dan dorongan untuk meningkatkan peran perempuan di dalam Gereja menjadi warisan berharga.
"Banyak hal yang beliau lakukan demi kebaikan umat Katolik dan seluruh umat manusia," tutup Higinus.
(AC)