![]() |
Sekilas bersih, SDI Oebufu Kupang masih kelola sampah dengan cara lama: dibakar. Perlu perhatian serius agar sekolah hijau bukan hanya slogan. |
Kota Kupang, NTT,– Sekilas, suasana di SDI Oebufu memancarkan kesan bersih dan teduh. Halaman sekolah terlihat rapi, rindang, dan kamar mandi cukup bersih. Bahkan, larangan merokok sudah terpampang di area sekolah. Namun di balik semua itu, persoalan besar masih membayangi: pengelolaan sampah yang tertinggal jauh dari harapan.
Dalam kunjungan, siswa-siswi tampak antusias menceritakan tentang pentingnya membuang sampah di tempatnya. Sayangnya, edukasi soal jenis sampah berdasarkan warna bak (hijau, merah, kuning) belum berjalan optimal. Sebagian besar siswa hanya diberitahu untuk membuang sampah di tempat sampah, tanpa dijelaskan fungsi masing-masing warna.
"Kadang dikasih tahu buang di tempat, tapi tidak dijelaskan hijau untuk apa, merah untuk apa," ungkap salah satu siswa kelas VI.
Kepala SDI Oebufu, Irma Boymau, mengakui keterbatasan tersebut. Saat ini, sekolah masih menunggu kedatangan bak sampah tiga warna yang sudah dipesan. "Sementara, sampah dikumpulkan manual dan dibakar. Ini memang jadi masalah karena menimbulkan polusi udara," ujar Irma.
Empat buah bak sampah lama masih digunakan, namun kapasitasnya tak mampu menampung volume sampah siswa setiap hari. Lahan untuk pembuangan sampah pun belum tersedia secara ideal, sehingga pembakaran sampah menjadi pilihan satu-satunya — praktik lama yang berdampak buruk pada lingkungan sekitar.
Meski kamar mandi dinilai cukup bersih, pencahayaan di ruang tersebut masih kurang, dan cat dinding mulai kusam. Kondisi meja-meja belajar juga mengkhawatirkan, banyak yang kotor, terkelupas, dan tampak lapuk.
Terkait kawasan bebas rokok, SDI Oebufu sudah menerapkan larangan merokok di lingkungan sekolah. Namun, belum tersedia area khusus bagi pengunjung atau orang tua yang merokok.
Secara umum, SDI Oebufu menunjukkan itikad baik dalam menjaga kebersihan dan kerindangan. Namun, pengelolaan sampah yang belum sesuai standar serta perawatan fasilitas yang masih minim menunjukkan bahwa sekolah ini masih terjebak cara-cara lama. Dinas Pendidikan Kota Kupang diharapkan segera memberi dukungan nyata agar SDI Oebufu bisa sepenuhnya bertransformasi menjadi sekolah hijau yang sesungguhnya.
(kl)