Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Dinas P dan K Kota Kupang Gagas Gerakan Sekolah Sehat Berbasis Kolaborasi

Jumat, 11 April 2025 | April 11, 2025 WIB Last Updated 2025-04-11T07:56:06Z
Kadis Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, dan perwakilan FKM Undana menandatangani kontrak kerja sama sebagai tim penilai independen dalam program Sekolah Sehat, Rabu (9/4/2025).



Kota Kupang, NTT– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis P dan K) Kota Kupang, Dumuliahi Djami, menegaskan pentingnya membangun budaya sekolah sehat secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Bersama Kepala Sekolah SD/MI se-Kota Kupang yang berlangsung di Hotel Neo Aston, Rabu (9/4/2025).


Menurut Dumuliahi, program "Sekolah Sehat" yang tengah digagas Dinas P dan K bukan semata kegiatan lomba tahunan, tetapi merupakan bagian dari gerakan jangka panjang untuk membentuk karakter generasi muda yang peduli pada kesehatan diri dan lingkungan.


“Versi kita tentang sekolah sehat mungkin berbeda dengan versi akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat. Tapi justru di situlah pentingnya kolaborasi, agar kita bisa menyatukan visi dan melahirkan sekolah yang benar-benar sehat,” ujar Dumuliahi.


Dalam rangka menyukseskan program ini, Dinas P dan K Kota Kupang menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Nusa Cendana sebagai mitra strategis. Tim dari Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) FKM Undana yang dipimpin oleh Pak Apris, akan terlibat langsung dalam proses penjaringan dan penilaian sekolah-sekolah peserta.


Lomba Sekolah Sehat dijadwalkan berlangsung sepanjang bulan April 2025, dengan pengumuman pemenang pada 17 Agustus bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan. Namun, Dumuliahi menekankan bahwa lomba ini hanyalah pintu masuk untuk menanamkan nilai-nilai hidup sehat di sekolah.


“Ini bukan soal siapa juara, tapi bagaimana seluruh sekolah bisa menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai budaya. Kalau siswa terbiasa di sekolah, mereka akan bawa itu ke rumah dan lingkungan,” jelasnya.


Kriteria penilaian meliputi manajemen sampah, kebersihan lingkungan sekolah, edukasi pencegahan bullying, serta partisipasi aktif seluruh elemen sekolah — siswa, guru, kepala sekolah, hingga orang tua. Sekolah yang unggul akan dijadikan sekolah rujukan sehat bagi sekolah-sekolah lain di Kota Kupang.


“Kalau bisa ada dua, tiga, bahkan lima sekolah model, maka yang lain bisa belajar langsung dari praktik nyata. Inilah bentuk kolaborasi lintas sektor menuju pendidikan yang sehat dan berbudaya,” pungkas Dumuliahi.


Kegiatan rapat diakhiri dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang dengan FKM Undana sebagai tim juri independen dalam lomba kebersihan dan kesehatan sekolah.

(kl)