![]() |
Wali Kota Kupang paparkan roadmap pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga RT, dukungan masyarakat wujudkan kota bersih dan sehat dalam 5 tahun ke depan. (Foto: news-daring.com) |
Kota Kupang, NTT -Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, membuka secara resmi Lomba Penulisan Karya Tulis Siswa SD/MI dan Debat Bahasa Inggris Antar Siswa SMP/MTs se-Kota Kupang yang berlangsung di Aula Hotel Neo Aston Kupang pada Rabu, 23 April 2025. Selain memotivasi generasi muda untuk lebih berkompetisi dalam literasi dan berbahasa Inggris, Wali Kota juga menyampaikan inisiatif penting terkait pengelolaan sampah yang akan menjadi pilar dalam mewujudkan kota yang lebih bersih dan sehat.
Di hadapan camat, lurah, dan kepala sekolah yang hadir, Wali Kota Kupang memaparkan roadmap pengelolaan sampah yang dimulai dari tingkat rumah tangga.
“Kami pemerintah sudah menyiapkan peta jalan, roadmap. Jadi sampah dari rumah tangga Bapak Ibu nanti akan Bapak Ibu buang di setiap RT. Di setiap RT akan kami siapkan tempat sampah,” ujar Wali Kota.
Contoh tempat sampah yang diperkenalkan adalah tempat sampah berwarna hijau dengan kapasitas besar 660 liter. Wali Kota menjelaskan,
“Kami akan siapkan satu RT satu. Jadi ada berapa RT di Kota Kupang? 1.300 betul toh? Berarti kita harus menyediakan 1.300 tempat sampah yang dibeli. Ini tidak gampang.”
Pada awalnya, ia mengaku sempat ragu karena anggaran yang diperlukan untuk 1.300 tempat sampah cukup besar. Dalam perencanaan awal, Pemkot berencana untuk menguji coba dengan satu tempat sampah untuk dua RT terlebih dahulu. Namun, ketika roadmap ini dipresentasikan kepada berbagai pihak, dukungan luar biasa datang dari berbagai sektor.
“Banyak hati yang tergerak, banyak tangan-tangan yang ingin membantu,” kata Wali Kota dengan semangat. Ia menambahkan bahwa bantuan datang dari berbagai pengusaha, komunitas, hingga sektor perbankan yang masing-masing menyumbang tempat sampah untuk program tersebut.
“Pengusaha lihat saya, kasihan nih Pak Wali. Ada yang bilang, ‘Saya sumbang 20 tempat sampah,’ ‘Saya sumbang 10,’ ‘Saya 5.’ Bahkan ada perbankan, lobi ‘Kasihan nih, kotong jumau, kotong Kupang besi, saya dua, saya tiga,’” ungkapnya, sambil menunjukkan rasa syukur atas dukungan yang luar biasa.
Wali Kota menuturkan, dari satu komunitas saja, ia memperoleh 150 unit tempat sampah, sementara sumbangan lain datang dari berbagai pihak dengan total 400 unit.
"Lalu, kalau Pemkot beli 600, berarti sudah 1.000. Tadi saya pikir-pikir, ternyata saya optimis bisa juga barang ini jadi,” ujar Wali Kota dengan percaya diri.
Christian menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah ini bergantung pada semangat gotong royong dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. "Kalau ada kemauan, ada niat, ada gotong-royong, semuanya bisa terwujud," ujarnya. Mengutip filosofi yang menjadi prinsipnya, Wali Kota menambahkan,
“Kalau mau bergerak cepat, bergerak sendirian. Tapi kalau mau bergerak jauh, bergeraklah bersama-sama. If you want to go fast, go alone, but if you want to go far, go together. Kita kan mau bergerak jauh, kan? Lima tahun sampai Kota Kupang bersedia.”
Sebagai penutup, Wali Kota menyampaikan pentingnya kebersamaan dan sinergi dalam mewujudkan perubahan positif. Ia mengutip pepatah Latin, Ubi concordia, ibi victoria – di dalam persatuan kita menemukan kemenangan.
Lebih lanjut, Wali Kota Christian menekankan bahwa pengelolaan sampah yang tertib akan membawa banyak manfaat. "Kalau lingkungan bersih, masyarakat sehat. Penyakit bisa dikendalikan, bau tidak menyebar, kota jadi nyaman. Bahkan, jika dikelola dengan benar, sampah bisa menjadi sumber daya ekonomi yang bermanfaat," tutupnya.
Dengan adanya roadmap pengelolaan sampah ini, Wali Kota berharap seluruh warga Kota Kupang bisa turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
(kl)