![]() |
Wali Kota Kupang hadiri pengecoran perdana pembangunan pastori GMMI Jemaat Persaudaraan, dorong semangat kebersamaan dan pelayanan 24 jam.(foto: Jacky Mure) |
Kota Kupang,NTT, 18 April 2025 — Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menghadiri pengecoran perdana footplate (cakar ayam) pembangunan Pastori Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) Jemaat Persaudaraan di Kelurahan Nunbaun Sabu, Jumat (18/4). Kehadiran orang nomor satu di Kota Kupang itu menjadi penanda kuat dimulainya proses pembangunan rumah gembala bagi para pendeta yang selama ini dinantikan.
Acara penuh sukacita tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, Ketua Majelis Jemaat Persaudaraan, Pdt. Yeheskiel Hede, S.Th., M.A., Ketua Panitia Pembangunan, Resben Mitabae, S.H., M.Hum., serta para pendeta, presbyter, pemuda jemaat, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang menyampaikan selamat atas dimulainya pembangunan pastori dan berharap proyek ini berjalan lancar, selesai tepat waktu, dan sesuai rencana. Ia menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam pembangunan rumah pelayanan ini.
“Jika ingin cepat, pergilah sendiri. Tapi jika ingin jauh, pergilah bersama-sama,” ujar dr. Widodo, mengutip pepatah yang menggambarkan pentingnya kolaborasi jemaat dalam membangun.
Ia berharap, bangunan ini bukan sekadar tempat tinggal yang nyaman bagi pendeta, tetapi juga rumah yang terbuka dan penuh kasih bagi seluruh warga sekitar.
Senada dengan Wali Kota, Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, menegaskan bahwa kekuatan gereja terletak pada kebersamaan dan partisipasi aktif jemaat.
“Saya percaya setiap batu yang diletakkan di sini berasal dari keringat, semangat, dan cinta jemaat. Jemaat adalah kekuatan dan aset utama gereja,” tandasnya.
Ia memastikan, lembaga legislatif Kota Kupang akan terus memberikan dukungan terhadap pembangunan pastori sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat, Pdt. Yeheskiel Hede, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pastori ini sudah digagas sejak dua tahun lalu, namun baru terealisasi tahun ini bertepatan dengan momentum Jumat Agung.
Pastori dirancang dua lantai dan akan dihuni oleh dua keluarga pendeta, dengan nilai pembangunan lebih dari Rp2 miliar. Bangunan ini akan terkoneksi langsung dengan gereja, demi memperkuat pelayanan yang menyeluruh, fokus, dan terbuka sepanjang waktu.
(Jems Lutu Edo/kl)