![]() |
Foto: Toni Ga |
Kupang,NTT– Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., menghadiri dan membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Triwulan I Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Garuda, Kantor Wali Kota Kupang, Selasa (11/3).
Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi daerah. “Saya mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dalam menjaga kestabilan harga dan memperkuat transformasi digital, demi kemajuan ekonomi Kota Kupang di tahun 2025,” tegasnya.
Hadir dalam pertemuan ini Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, serta sejumlah pemangku kepentingan dari Forkopimda Kota Kupang, BPS, DJPb, Bulog, PT Pelindo III, PT Angkasa Pura I, PT Pertamina Wilayah NTT, dan perangkat daerah terkait.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, dalam paparannya menjelaskan bahwa inflasi Kota Kupang pada Januari 2025 tercatat 0,08 persen dan menurun menjadi 0,01 persen pada Februari 2025. Langkah pengendalian yang telah dilakukan mencakup inspeksi mendadak (sidak) ke pasar serta Gerakan Menanam Jagung di beberapa kelurahan.
“Pada 10 Maret 2025, kami bersama Forkopimda melakukan sidak ke pasar, dan sebelumnya telah melaksanakan Gerakan Menanam Jagung di sejumlah kelurahan. Ke depan, kami juga akan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas serta menyelenggarakan operasi pasar murah,” jelasnya.
Plt. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang, Jimmy Tunliu, menambahkan bahwa Kota Kupang berhasil meraih predikat sebagai TP2DD Kota Terbaik 2024 dalam Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah. Keberhasilan ini menjadi pendorong bagi pemerintah kota untuk terus mengoptimalkan digitalisasi transaksi keuangan guna meningkatkan efisiensi anggaran dan penerimaan daerah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, menyoroti sektor pangan, terutama beras, yang masih menjadi penyumbang utama inflasi. “Menjelang Hari Raya Idulfitri, tekanan inflasi diperkirakan meningkat, namun akan diantisipasi dengan operasi pasar murah dan penguatan sektor pertanian,” ujarnya.
Kepala BPS Kota Kupang, Patrisius Tupen, juga mengungkapkan bahwa fluktuasi harga komoditas seperti beras dan sayuran cukup tinggi menjelang hari raya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mengelola faktor pemicu inflasi.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Wilayah NTT, Himawan Kartika Nugraha, memastikan bahwa stok beras di Kota Kupang mencapai 5.800 ton, dengan tambahan 17 ribu liter minyak goreng dan 63 ton gula pasir. Bulog juga bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan beras SPHP seharga Rp12.300 per kilogram, lebih murah dari harga pasar Rp13.100.
Hasil diskusi dalam HLM ini menghasilkan beberapa rekomendasi utama bagi TPID Kota Kupang, di antaranya:
1. Pelaksanaan operasi pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
2. Sidak pasar dan distributor guna menjamin ketersediaan barang.
3. Gerakan menanam komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan.
4. Dukungan transportasi melalui APBD untuk distribusi bahan pokok.
5. Pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pengendalian inflasi.
6. Kerja sama antar daerah guna menjaga kelancaran pasokan.
Sementara itu, rekomendasi untuk TP2DD meliputi:
1. Penerapan digitalisasi dalam pembayaran pajak dan retribusi dengan insentif bagi wajib pajak yang menggunakan kanal digital.
2. Pembentukan Satuan Tugas Optimalisasi Pendapatan Daerah untuk meningkatkan PAD.
Menutup pertemuan, Wali Kota Kupang menegaskan bahwa tantangan inflasi dan digitalisasi keuangan hanya dapat diatasi melalui kolaborasi lintas sektor.
“Saya percaya kolaborasi itu tidak mengenal hirarki. Matahari yang begitu besar mampu bekerja sama dengan sebidang tanah untuk menumbuhkan kehidupan. Begitu juga dengan kita, mari bergandeng tangan untuk Kota Kupang yang lebih baik,” ungkapnya.
Sebagai penutup acara, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang menerima sertifikat penghargaan TP2DD Kota Terbaik I Wilayah Nusampua dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT. (Devi Alexandra/kl)