![]() |
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menghadiri perayaan ulang tahun ke-7 GMIT Shalom Tuanailuis Kolhua. (Foto: Econ Saudale) |
Kupang, NTT– Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menghadiri perayaan ulang tahun ke-7 GMIT Shalom Tuanailuis Kolhua pada Selasa (11/3). Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan soal kekuasaan, melainkan pelayanan kepada masyarakat.
"Ini bukan hebat kami berdua, tapi semua ini karena dukungan dari Papa, Mama, kakak adik. Tanpa basudara semua, kami bukan siapa-siapa," ujar dr. Chris, sapaan akrabnya.
Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Kupang tidak hanya memerintah, tetapi harus benar-benar melayani warga. "Kami berjanji untuk selalu responsif dan komunikatif. Jika ada aduan, laporkan saja," katanya.
Wali Kota pun mengingatkan para Lurah dan Camat untuk bekerja lebih tanggap. "Pak Lurah dan Pak Camat, kalian harus selalu memastikan warga merasakan pelayanan yang baik dan cepat. Kalau ada yang tidak baik, sampaikan ke saya. Kami di Pemerintah Kota berkomitmen untuk tidak tinggal diam," tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Kupang memberikan bantuan Rp 50 juta kepada GMIT Shalom Tuanailuis. "Acara harus membawa dampak yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Jemaat GMIT Shalom Tuanailuis Kolhua telah menunjukkan hal itu, mereka sudah berlayar," tambahnya.
Perwakilan Jemaat, Yosua Taklale, menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Kota dan pemerintah. "Walaupun nama Shalom Tuanailuis ini sering membuat banyak orang kesulitan mengucapkannya, termasuk teman-teman pendeta yang datang, namun semangat kebersamaan Jemaat GMIT Shalom Tuanailuis tetap kuat hingga hari ini," ujarnya.
Perayaan ini bukan hanya momen syukur, tetapi juga ajang refleksi perjalanan jemaat untuk terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat.(Chris Dethan/kl)