Nangahale, 24 Maret 2025
Oleh: A.G., Mahasiswa Fakultas Hukum Unipa
Kasus dugaan pelecehan yang melibatkan seorang oknum polisi di Sikka kembali mengguncang publik. Kematian tragis korban yang masih di bawah umur telah membuka luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat. Kejadian ini tidak hanya mencoreng citra institusi kepolisian, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang penegakan hukum di daerah kita.
Sebagai mahasiswa hukum, saya merasa terpanggil untuk menyoroti kasus ini. Kejahatan terhadap anak, apalagi jika dilakukan oleh aparat penegak hukum, adalah pelanggaran serius yang tidak boleh ditoleransi. Kasus ini harus diusut tuntas, transparan, dan tanpa kompromi.
Fakta bahwa korban meninggal dalam keadaan tragis setelah dugaan pelecehan membuat kasus ini semakin memilukan. Sayangnya, hingga saat ini, kejelasan penanganan hukum terhadap pelaku masih menjadi tanda tanya besar. Publik berhak tahu sejauh mana perkembangan penyelidikan dan langkah konkret yang diambil aparat penegak hukum.
Kita tidak boleh diam. Kasus ini harus menjadi momentum untuk menegaskan bahwa hukum tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Keadilan harus ditegakkan, bukan hanya untuk korban, tetapi juga untuk memastikan peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
Saya berharap, pihak berwenang bekerja profesional dan tidak ada upaya untuk menutupi kasus ini. Jika keadilan dibiarkan goyah, maka kepercayaan masyarakat terhadap hukum akan semakin runtuh. Mari kita kawal bersama kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan!