Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

AKUSIKKA Buka Peluang Baru! Narapidana Rutan Maumere Dibekali Keterampilan Usaha

Minggu, 09 Maret 2025 | Maret 09, 2025 WIB Last Updated 2025-03-09T10:59:29Z
Penghuni Rutan Kelas II B Maumere sedang melakukan aktivitas dalam kegiatan AKUSIKKA. 


Maumere, NTT– Asosiasi Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif (AKUSIKKA) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, meluncurkan program pelatihan dan pendampingan bagi narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Maumere. Program ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan usaha serta menghapus stigma negatif yang sering melekat pada mereka setelah kembali ke masyarakat.


Ketua AKUSIKKA, Sherly Irawati, saat ditemui media ini pada Minggu (9/3/2025) di Rutan Maumere, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk dukungan moral dan edukasi bagi para narapidana.


"Kami berinisiatif membekali mereka dengan keterampilan usaha serta menghapus stigma negatif yang selalu melekat ketika mereka kembali ke masyarakat," ujarnya.


Menurutnya, program pembinaan bagi narapidana di Rutan masih terbatas karena tidak adanya anggaran khusus seperti yang dimiliki Lapas. Oleh karena itu, AKUSIKKA menggandeng berbagai pihak untuk mendukung penyelenggaraan program ini.


"Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memiliki dana sendiri untuk program pemberdayaan, sementara Rumah Tahanan (Rutan) tidak memiliki anggaran serupa. Oleh karena itu, kami menggalang dana dari luar guna menyediakan program pelatihan bagi warga binaan di Rutan," jelasnya.


Sherly menegaskan bahwa tujuan dari program ini bukan sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga membuka peluang bagi narapidana untuk berinteraksi langsung dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).


"Harapan kita, sejak berada di dalam Rutan, para narapidana sudah memiliki pengalaman dan koneksi yang dapat membantu mereka setelah bebas nantinya," katanya.


Lebih lanjut, Sherly menyampaikan bahwa para narapidana tidak hanya akan dilatih untuk menjadi pelaku UMKM, tetapi juga diajarkan bagaimana cara memasarkan atau menjual produk hasil karya mereka sendiri.


"Jika napi mampu menghasilkan produk kreatif sejak di dalam Rutan, mereka bisa menyisihkan sebagian keuntungan sebagai modal dasar saat bebas. Modal itu bisa mereka gunakan untuk melanjutkan usahanya di tengah masyarakat," ungkapnya.


Program pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dengan jadwal sebagai berikut:


  • Senin, 9 Maret: Pelatihan menabuh Gong Waning dan menari Hegong.
  • Selasa, 11 Maret: Pelatihan pengolahan kuliner.
  • Kamis, 13 Maret: Pelatihan kerajinan tangan.
  • Kepala Rutan Maumere Apresiasi Program AKUSIKKA


Kepala Rutan Kelas II B Maumere, Wachid Kurniawan Budi Santoso, mengapresiasi program ini dan menyebutnya sebagai langkah tepat dalam pembinaan warga binaan.


"Ini tentunya sangat membantu kami dalam program pembinaan yang selaras, karena tiga unsur elemen dalam pembinaan WBP adalah WBP, petugas, dan masyarakat. Dengan adanya kegiatan dari UMKM AKUSIKKA ini, sebuah langkah yang tepat dalam pembinaan kepada WBP kami yang notabene masyarakat Kabupaten Sikka yang suatu saat akan kembali ke masyarakat dengan dibekali ilmu pengetahuan untuk membuka usaha," ujarnya.


Saat ini, terdapat 191 warga binaan di Rutan Maumere yang menjadi sasaran program ini. Dengan adanya keterlibatan komunitas UMKM, diharapkan para narapidana tidak hanya mendapatkan ilmu baru tetapi juga memiliki kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti.(AC)