Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Sekali Layar Berkembang, Pantang Surut ke Belakang: Keadilan Harus Ditegakkan!

Selasa, 04 Februari 2025 | Februari 04, 2025 WIB Last Updated 2025-02-04T06:55:45Z

 


Kupang – Kupang,04 Februari 2025, Konflik pembukaan jalan di Namosain terus berlanjut, menyoroti janji yang belum ditepati dan hak masyarakat yang masih terabaikan. Dr. Sam Haning, SH., MH., atau yang akrab disapa Paman Sam, menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya tentang kepentingan satu pihak, tetapi tentang moral, keadilan, dan harga diri.


"Sekali layar berkembang, pantang surut ke belakang! Perjuangan ini tidak boleh berhenti sampai hak masyarakat benar-benar dikembalikan. Kita tidak akan mundur ketika keadilan dipertaruhkan," tegasnya.


Paman Sam mengingatkan bahwa dalam sertifikat tanah (SHM 4157), batas timur jelas tercatat sebagai jalan umum. Namun, yang terjadi justru pembangunan pagar tembok yang menghalangi akses masyarakat.


"Masyarakat tidak meminta belas kasihan atau diberikan jalan baru. Mereka hanya menuntut apa yang sudah ada dalam sertifikat dikembalikan. Janji yang sudah dibuat di depan publik, termasuk di DPR Kota Kupang, harus ditepati. Ini bukan soal hukum semata, tapi soal moral!" katanya.


Menurutnya, jika janji terus diingkari, maka kredibilitas dan kepercayaan publik akan hancur.




Aliansi Akar Rumput: "Jangan Permainkan Hak Rakyat!"


Ketua Aliansi Akar Rumput, Joi Sadipuan, juga angkat bicara dan mengecam pihak yang dianggap menghindari tanggung jawab.


"Kami tidak meminta sesuatu yang bukan hak kami. Dalam sertifikat, batas timur itu jelas jalan, bukan pagar! Jadi, bukan kami yang meminta jalan, tapi memang itu sudah ada. Jangan permainkan hak rakyat dengan solusi yang tidak masuk akal!" tegasnya.


Ia menantang semua pihak terkait untuk turun langsung ke lokasi dan melihat sendiri kondisi di lapangan.


Paman Sam menekankan bahwa solusi terbaik adalah mediasi yang adil.


"Saya yakin, jika ada niat baik, masalah ini bisa diselesaikan dengan hati nurani. Jangan sampai ada pihak yang merasa dikhianati, karena itu hanya akan memperburuk keadaan," ujarnya.


Namun, jika kesepakatan yang sudah dibuat tetap diabaikan, ia memastikan bahwa perjuangan akan terus berlanjut.


"Sekali layar berkembang, pantang surut ke belakang! Jika keadilan tidak ditegakkan, maka kita akan terus maju hingga hak masyarakat benar-benar dipenuhi!"


Kini, semua pihak menunggu keputusan akhir. Apakah janji akan ditepati, ataukah rakyat harus terus berjuang demi keadilan yang seharusnya menjadi hak mereka? (kl)