![]() |
Foto Istimewa |
Sikka – Siang itu, Jumat, 14 Februari 2025, Ema (43) sedang bekerja membantu proyek rabat jalan di Desa Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka. Ia tak menyangka bahwa beberapa saat kemudian, rumah yang telah lama ia tempati akan habis dilalap api.
Sekitar pukul 11.00 WITA, warga dikejutkan oleh kepulan asap tebal yang membubung dari arah rumah Ema. “Ada kebakaran! Rumah Nona Ernus terbakar!” teriak seorang warga yang pertama kali melihat api berkobar.
Warga bergegas berlari ke lokasi dengan ember dan alat seadanya. Namun, api sudah telanjur membesar. Rumah Ernus, yang sebagian besar terbuat dari kayu, dengan cepat dilahap si jago merah. Hanya dalam hitungan menit, bangunan itu roboh, menyisakan puing-puing hitam dan bara yang masih mengepulkan asap.
Saat mendapat kabar, Ernus berlari sekencang mungkin menuju rumahnya. Napasnya tersengal saat melihat rumah yang dulu berdiri kokoh kini hanya menjadi abu. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Pakaian, perabotan, dan seluruh barang berharga yang ia kumpulkan bertahun-tahun, semuanya lenyap dalam sekejap.
Dengan suara bergetar, ia berkata, “Saya tidak tahu harus mulai dari mana lagi.”
Suaminya sedang merantau, meninggalkan Ernus seorang diri untuk mengurus tiga anak kandung dan satu anak asuh. Kini, mereka kehilangan tempat berteduh.
Hingga kini, penyebab kebakaran masih menjadi tanda tanya. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong. Kerugian ditaksir mencapai Rp80 juta, jumlah yang sangat besar bagi Ernus.
Tetangga dan keluarga berusaha membantu seadanya, namun Ernus masih membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak. Siapa pun yang ingin membantu, sekecil apa pun, akan sangat berarti bagi keluarga ini.
“Saya hanya ingin punya tempat berteduh lagi,” ucapnya lirih, berharap ada keajaiban di tengah musibah ini.(AH)