Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Menjalankan Keadilan dan Kesetiaan: Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang ke-XVI Dimulai

Rabu, 26 Februari 2025 | Februari 26, 2025 WIB Last Updated 2025-02-26T04:39:18Z
Pdt. Ita C. W Tasi Adoe, S.Th


Kupang,NTT- 26 Februari 2025 – Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang ke-XVI resmi dimulai pada 26 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 27 Februari 2025 di Gereja GMIT IMANUEL Oepura. Persidangan ini menjadi ajang penting bagi gereja-gereja dalam lingkup Klasis Kota Kupang untuk membahas arah pelayanan ke depan.


Tahun ini, persidangan mengusung tema:“ Menghidupi Ibadah yang Berkeadilan, Penuh Kesetiaan, Saling Mengasihi, dan Merangkul Perbedaan”, yang merujuk pada Mikha 6:8 dan 1 Timotius 6:11.


Tema ini mengajak jemaat untuk memahami bahwa ibadah bukan sekadar ritual, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan nyata melalui sikap adil, setia, penuh kasih, serta terbuka terhadap perbedaan yang ada dalam masyarakat.


Persidangan ini diawali dengan khotbah pembukaan oleh Pdt. Ita C.W Tasi Adoe, S.Th, yang menekankan bahwa keadilan bukan hanya soal kesetaraan, tetapi juga tentang bagaimana memahami dan memenuhi kebutuhan khusus dari berbagai kelompok masyarakat.


“Sering kali kita berpikir bahwa keadilan berarti semua harus mendapatkan hal yang sama, tetapi keadilan sejati adalah bagaimana kita memberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” ungkapnya.


Ia juga menekankan bahwa kemajemukan bukan ancaman, melainkan anugerah yang harus dirangkul. Jemaat diajak untuk tidak membangun sekat-sekat sosial yang memisahkan satu sama lain, melainkan mempererat persaudaraan dalam kasih Kristus.


Selain membahas keadilan, persidangan ini juga mengangkat pesan Rasul Paulus kepada Timotius tentang pentingnya menjaga kesetiaan dalam iman dan tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang.


Para pemimpin gereja diingatkan untuk tetap teguh dalam ajaran Kristus serta menjadi teladan bagi jemaat dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari. Dalam diskusi, muncul berbagai tantangan yang dihadapi gereja saat ini, seperti pergeseran nilai dalam masyarakat, tantangan ekonomi jemaat, serta upaya mempertahankan kesetiaan dalam ibadah di tengah perubahan zaman.


Salah satu fokus dalam persidangan ini adalah keadilan dalam aspek ekonomi jemaat. Para peserta membahas bagaimana gereja dapat lebih aktif dalam membantu anggota jemaat yang membutuhkan, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit.


Semangat berbagi dan kemurahan hati ditekankan sebagai bukti nyata perjumpaan seseorang dengan Allah, bukan sekadar dalam ibadah formal, tetapi juga dalam tindakan nyata yang membawa dampak bagi sesama.


“Kita harus memastikan bahwa gereja bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga rumah bagi mereka yang membutuhkan,” kata salah satu peserta persidangan.


Sebagai tuan rumah, GMIT IMANUEL Oepura menjadi pusat pelaksanaan persidangan yang dihadiri oleh berbagai perwakilan gereja dalam lingkup Klasis Kota Kupang. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi gereja-gereja untuk semakin memperkuat komitmen mereka dalam membangun jemaat yang lebih beriman, setia dalam pelayanan, serta aktif dalam memperjuangkan keadilan dan kemajemukan.


Persidangan ini tidak hanya menjadi forum untuk membahas kebijakan gereja, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta untuk kembali meneguhkan panggilan mereka sebagai pelayan Tuhan dalam membangun komunitas yang lebih inklusif dan berkeadilan.


Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang ke-XVI ini akan terus berlanjut hingga 27 Februari 2025 dengan berbagai agenda penting yang akan memperkuat pelayanan gereja di tengah masyarakat. (kl)