![]() |
Pokja Kelembagaan Siprianus Tua, S.Pd., M.Pd., |
Kupang, 6 Februari 2025 – Mewakili Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV, Pokja Kelembagaan Siprianus Tua, S.Pd., M.Pd., menegaskan pentingnya peningkatan mutu pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Audit Mutu Internal (AMI) yang berlangsung di Universitas PGRI 1945 NTT.
Dalam sambutannya, Siprianus menyampaikan bahwa peningkatan mutu pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi atau perguruan tinggi, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan seluruh pemangku kepentingan.
"Kualitas pendidikan tinggi harus terus ditingkatkan. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 dan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 telah memberikan landasan regulasi yang jelas dalam memperkuat tata kelola akademik. Oleh karena itu, perguruan tinggi di NTT, termasuk Universitas PGRI 1945, harus mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing," ujarnya.
Siprianus memaparkan data pemetaan mutu 58 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di NTT berdasarkan akreditasi:
94,73% PTS telah terakreditasi dengan berbagai peringkat.
73,7% PTS terakreditasi dengan peringkat "Baik".
21,1% terakreditasi "Baik Sekali".
5,3% masih dalam proses akreditasi.
Selain itu, dari 344 program studi yang aktif, 323 prodi (93,89%) telah terakreditasi, sementara sisanya masih dalam proses di BAN-PT maupun Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
"Data ini menunjukkan adanya progres positif, tetapi masih ada tantangan besar untuk mewujudkan budaya mutu yang lebih kuat. Oleh karena itu, kita harus terus bekerja sama dalam membangun sistem penjaminan mutu yang lebih baik," tambahnya.
Strategi Transformasi Mutu Pendidikan
Untuk mempercepat peningkatan mutu, LLDIKTI Wilayah XV menerapkan berbagai strategi, di antaranya:
1. Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di setiap perguruan tinggi.
2. Pelatihan dan pendampingan bagi calon auditor mutu internal untuk memastikan implementasi standar mutu yang berkelanjutan.
3. Peningkatan layanan pendidikan tinggi yang lebih cepat, transparan, dan terukur.
4. Kolaborasi dengan BAN-PT dan LAM dalam mempercepat proses akreditasi institusi maupun program studi.
Sejak 2021, LLDIKTI XV telah mengadakan berbagai pelatihan dan lokakarya AMI untuk memperkuat kompetensi auditor mutu di lingkungan perguruan tinggi NTT. Tahun 2024, Lokakarya Audit Mutu Internal (AMI) kembali digelar guna memastikan setiap PTS dapat menjalankan budaya mutu secara berkelanjutan.
Mewujudkan Generasi NTT yang Cerdas dan Berdaya Saing
Menutup sambutannya, Siprianus mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi dan badan penyelenggara untuk memiliki visi dan misi yang sama dalam mencerdaskan generasi muda NTT.
"Kita tidak ingin terus berada di belakang. Dengan semangat kerja bersama, kita bisa memutus rantai kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan. Mari kita bangun budaya mutu agar generasi NTT ke depan lebih cerdas, kompetitif, dan berdaya saing," tegasnya.
Ia berharap peserta Bimtek AMI mampu menyerap ilmu yang diberikan dan menerapkannya dalam peningkatan mutu perguruan tinggi di NTT. "Dengan semangat bekerja bersama dan sama-sama bekerja, kita wujudkan generasi emas NTT yang gemilang!" pungkasnya.(kl)