![]() |
Foto istimewa |
Oelamasi – SMAN 2 Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT, diguncang skandal mengejutkan! Seorang guru bernama Lidia Imelda Tolnel (LIT) diduga melakukan kecurangan dengan memalsukan tanda tangan demi bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap dua.
Informasi yang dihimpun tim media pada Rabu (19/02/2025) mengungkap bahwa LIT telah meninggalkan sekolah sejak Januari 2024 tanpa izin dan kabar. Namun, yang lebih mengejutkan, ia tiba-tiba muncul dalam daftar peserta seleksi PPPK.
NN, seorang tokoh masyarakat Fatuleu Barat, menilai ada ketidakadilan dalam proses ini. Menurutnya, LIT tidak mengikuti prosedur yang benar, tetapi tetap bisa melenggang dalam seleksi. Dugaan semakin menguat dengan adanya keterlibatan oknum PNS berinisial SS, yang diduga membantu mengurus administrasi LIT secara ilegal.
Tak hanya itu, NN juga menuding Kepala Sekolah SMAN 2 Fatuleu Barat, Ambrosius Jamon, turut berperan dalam skenario ini. Ia diduga memberikan arahan kepada SS untuk memalsukan tanda tangan demi meloloskan LIT dalam seleksi PPPK.
“Kami menduga ada indikasi kuat pemalsuan tanda tangan dalam dokumen administrasi LIT. Ini mencederai keadilan bagi guru-guru lain yang mengikuti aturan dengan benar,” tegas NN.
Kasus ini sontak memicu keresahan di kalangan masyarakat dan tenaga pendidik. Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan kecurangan ini. Masyarakat mendesak pihak berwenang segera melakukan investigasi dan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran.
Akankah kasus ini terbongkar dan pelaku mendapat hukuman setimpal? Publik menunggu ketegasan aparat dalam menegakkan keadilan! (tim)