![]() |
Wakil Ketua Majelis Sinode Harian (MSH) GMIT, Pdt. Saneb Blegur |
Kupang,NTT- 26 Februari 2025 – Persidangan Majelis Klasis Kota Kupang ke-XVI resmi dibuka pada Rabu (26/02/2025). Dalam sambutannya, Wakil Ketua Majelis Sinode Harian (MSH) GMIT, Pdt. Saneb Blegur, menekankan pentingnya peran gereja dalam menghadapi tantangan zaman, terutama di tengah situasi bangsa yang "tidak sedang baik-baik saja."
Pdt. Saneb Blegur mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan untuk persidangan ini, meskipun waktu persiapannya singkat. Ia menegaskan bahwa keputusan-keputusan yang dihasilkan harus mampu menjawab kebutuhan jemaat dan masyarakat.
"Hari ini orang melihat bahwa Indonesia sedang gelap, tapi gereja masih menjadi terang. Gereja harus tetap berada dalam sinar terang Ilahi yang terus menerangi," ujar Pdt. Saneb.
Ia juga menyoroti kontribusi luar biasa dari Majelis Klasis Kota Kupang dalam mendukung berbagai program gereja, termasuk peningkatan pelayanan yang signifikan. "Peningkatan pelayanan sebesar 10% adalah pencapaian yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa gereja terus bertumbuh dan berdampak bagi jemaat," tambahnya.
Dalam sambutannya, Pdt. Saneb menyoroti tantangan besar yang sedang dihadapi dunia saat ini, khususnya terkait perubahan iklim dan krisis lingkungan.
"Kita tidak hanya berbicara soal hujan yang tidak turun, tetapi juga tentang bagaimana curah hujan yang tinggi justru merusak tanaman. Di beberapa daerah, jagung tumbuh dengan baik tetapi tidak menghasilkan buah karena angin kencang," katanya.
Selain itu, ia juga menyinggung permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota Kupang. "Ada beberapa gereja yang telah serius memberikan perhatian terhadap pengelolaan sampah. Ini adalah langkah konkret gereja dalam menjaga lingkungan, dan harus terus didukung," ujarnya.
Pdt. Saneb menegaskan bahwa GMIT akan berfokus pada lima aspek utama di tahun 2025, yaitu:
1. Pendidikan – Meningkatkan kualitas pendidikan bagi jemaat agar lebih siap menghadapi tantangan zaman.
2. Pemberdayaan Ekonomi – Mendorong kemandirian ekonomi jemaat melalui berbagai program pemberdayaan.
3. Tata Kelola SDM – Memperkuat kapasitas pelayan gereja agar lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.
4. Pelayanan Sosial – Menjawab kebutuhan jemaat yang semakin kompleks di tengah perubahan sosial dan ekonomi.
5. Lingkungan Hidup – Mengembangkan gereja peduli lingkungan melalui pengelolaan sampah dan program penghijauan.
Ia juga menekankan bahwa gereja harus berperan aktif dalam membangun strategi pelayanan yang relevan dengan tantangan zaman. "Kita harus merancang program yang tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga aksi nyata yang berdampak bagi jemaat dan masyarakat luas," tegasnya.
Pdt. Saneb juga mengingatkan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan rasionalisasi anggaran di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan infrastruktur.
"Dampak rasionalisasi ini tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, tetapi juga gereja. Oleh karena itu, gereja harus memiliki strategi keuangan yang matang agar pelayanan tetap berjalan dengan baik," jelasnya.
Ia mengajak seluruh peserta persidangan untuk lebih bijak dalam merancang program kerja, sehingga anggaran yang tersedia bisa digunakan secara efektif dan efisien.
"Kita harus menyesuaikan perencanaan dengan kondisi yang ada. Jangan sampai kita terjebak dalam situasi keuangan yang sulit di pertengahan tahun karena kurangnya perencanaan yang matang," pesannya.
Dalam persidangan ini, GMIT mengangkat subtema "Menghidupi ibadah yang berkeadilan penuh kesetiaan, saling mengasihi, dan merangkul perbedaan."
Subtema ini mengajak seluruh jemaat untuk menghidupi ibadah tidak hanya sebagai ritual, tetapi sebagai aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari. "Liturgi kita sudah luar biasa, tetapi berapa persen gereja-gereja memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat? Ini yang harus kita renungkan," kata Pdt. Saneb.
Ia berharap program-program strategis yang dirancang dalam persidangan ini dapat lebih mengutamakan aksi nyata, bukan hanya sebatas perencanaan.
Di akhir sambutannya, Pdt. Saneb menyampaikan harapannya agar persidangan Majelis Klasis Kota Kupang ke-XVI dapat menghasilkan keputusan yang strategis dan berdampak bagi kehidupan jemaat.
"Kita kirimkan doa supaya persidangan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan program-program yang bermanfaat bagi kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan jemaat. Tuhan Yesus memberkati, selamat bersidang!" pungkasnya.(kl)