Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Celly Nganggus Bongkar Pemborosan Anggaran Proyek Jalan di Kota Kupang: Bongkar Pasang yang Tak Berujung

Senin, 13 Januari 2025 | Januari 13, 2025 WIB Last Updated 2025-01-13T07:42:47Z

 


Kupang – Anggota DPRD NTT Komisi IV dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marselinus Anggur Nganggus, atau yang akrab disapa Celly Nganggus, menyoroti dugaan pemborosan anggaran dalam proyek jalan provinsi di Kota Kupang. Ia menilai beberapa proyek seperti di ruas Jalan WJ Lalamentik terkesan hanya menghamburkan uang rakyat.


Celly menyampaikan hal ini pada Jumat, 10 Januari 2024, saat ditemui di ruang Fraksi PKB DPRD NTT. Ia mencontohkan proyek bongkar pasang pembatas jalan di ruas WJ Lalamentik yang dinilainya tidak efektif.


“Persoalan yang kami tangkap adalah ada pemborosan pekerjaan yang dilakukan secara berulang selama beberapa tahun, khususnya di ruas Jalan WJ Lalamentik. Data pastinya memang belum saya lihat, tetapi sebagai pengguna jalan setiap hari, saya melihat sudah dua tahun anggaran dialokasikan untuk pekerjaan yang sama seperti tambal sulam. Meski terlihat sepele, pembatas jalan itu nilainya ratusan juta rupiah,” jelas Celly.


Ia juga menekankan bahwa sebelum berbicara lebih jauh mengenai perbaikan, pemeliharaan, dan penganggaran jalan, penting untuk mengetahui status jalan tersebut—apakah merupakan jalan kota, kabupaten, provinsi, atau nasional. Menurut Celly, secara umum kondisi fisik jalan provinsi di Kota Kupang masih dalam keadaan baik, berbeda dengan jalan kota atau kabupaten yang membutuhkan perhatian lebih serius.


“Kalau saya lihat, jalan provinsi masih baik, terutama di ibu kota. Namun, ada beberapa titik jalan kota yang rusak. Sebagai anggota dewan, kami tidak bisa bersembunyi di balik persoalan ini. Ini tanggung jawab kita semua,” ujarnya.


Celly menegaskan bahwa kolaborasi antar-pihak terkait sangat penting untuk menangani masalah ini. “Kami akan membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti DPRD Kota Kupang, Pemerintah Kota, dan Dinas Pekerjaan Umum, agar ada sinkronisasi dalam penanganan infrastruktur jalan ini,” tutupnya.


Pernyataan ini menjadi sorotan publik, mengingat alokasi anggaran yang digunakan untuk proyek jalan merupakan dana masyarakat. Masyarakat berharap transparansi dan pengelolaan yang lebih baik agar setiap rupiah benar-benar memberikan dampak positif bagi infrastruktur dan kesejahteraan warga Kota Kupang.