Newsdaring- Rote Ndao-Di tengah visi besar swasembada pangan Presiden Prabowo, Bendung Sawah Kule Sasok di Desa Lima Koli, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, menjadi sorotan. Dibangun menggunakan anggaran Dana Desa, bendung ini justru gagal berfungsi. Tak mampu menampung air untuk mengairi sekitar 100 hektare sawah, bendung tersebut kini menjadi simbol pekerjaan asal jadi.
Petani setempat mengaku belum merasakan manfaat dari bendung yang baru selesai dibangun tahun lalu itu. "Setelah selesai dibangun, bendung ini langsung rusak diterjang banjir. Kami tidak bisa menggarap sawah karena air tidak tertampung," keluh salah satu petani lewat pesan WhatsApp pada Sabtu, 04 Januari 2025.
Bendung tersebut terkesan asal jadi |
Tak hanya itu, tersiar kabar bahwa kawat bronjong yang tersisa dari proyek pembangunan bendung masih disimpan di rumah Sekretaris Desa. Informasi yang berkembang menyebutkan kawat tersebut akan dijual untuk kepentingan pribadi. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pekerjaan bendung tidak sesuai spesifikasi, di mana bronjong kawat yang seharusnya lima lapis hanya dipasang empat lapis.
"Kami mendesak pemerintah segera memperbaiki bendung ini, karena sawah kami sangat bergantung pada air dari bendung tersebut," ujar seorang petani lainnya dengan nada putus asa.
Bendung yang rusak dan dugaan penyalahgunaan material ini menjadi cerminan lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Jika dibiarkan, bukan hanya petani yang merugi, tetapi juga cita-cita besar swasembada pangan nasional terancam gagal. Pemerintah desa dan kabupaten diharapkan segera bertindak untuk menyelamatkan pertanian masyarakat.(*/*)