Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Surat Terbuka: Gus Miftah Gagal, Parmadi Desak Presiden Prabowo Pilih Tokoh Kristen

Minggu, 08 Desember 2024 | Desember 08, 2024 WIB Last Updated 2024-12-08T13:07:22Z
Arya Parmadi (Abu Janda) 


Newsdaring-Jakarta – Surat terbuka dari Parmadi Arya, Wakil Ketua Sekretariat Bersama Koordinator Nasional Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, mengejutkan publik. Dalam surat yang ditujukan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, Parmadi meminta evaluasi atas posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Toleransi dan Moderasi Beragama. Ia mengusulkan agar posisi strategis ini diberikan kepada tokoh Kristen yang lebih berkompeten untuk menangani isu-isu intoleransi yang dinilainya semakin parah.


“Mohon maaf, Pak Presiden, ini bukan soal jasa timses, tetapi soal kompetensi. Negara ini butuh solusi konkret untuk intoleransi yang kian mengkhawatirkan. Kasus pembubaran ibadah Kristen semakin marak, ini potensi bahaya laten konflik horisontal dan disintegrasi bangsa,” ucap Parmadi dalam video yang di unggah di tiktok @kabartedepan.com.


Parmadi mencatat tiga insiden intoleransi yang terjadi sejak Prabowo dilantik sebagai Presiden, termasuk pembubaran ibadah Minggu di Tarik, Sidoarjo, dan penolakan latihan paduan suara Natal di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ia menegaskan bahwa penanganan isu ini memerlukan figur yang memahami langsung realitas umat Kristen di Indonesia.


“Bukan berarti saya meminta jabatan, Pak. Gaji saya tiga kali lipat dari Gus Miftah, alhamdulillah. Tapi ini soal keberpihakan dan perhatian khusus terhadap masalah ibadah Kristen yang semakin sering menjadi target intoleransi,” tambahnya.




Parmadi menilai bahwa dengan memberikan posisi Utusan Khusus Presiden kepada seorang tokoh Kristen, pemerintah dapat menunjukkan komitmen nyata terhadap perlindungan hak-hak minoritas beragama. Hal ini juga dinilai sebagai langkah konkret untuk memperkuat semangat toleransi dan mencegah potensi konflik horizontal di tengah masyarakat.


Video ini langsung menjadi perbincangan hangat, terutama di tengah kritik publik terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani isu toleransi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Presiden Prabowo Subianto atau Partai Gerindra terkait permintaan Parmadi Arya.


Isi video Arya Parmadi (Abu Janda) 

Yang terhormat Bapak Presiden Prabowo dan Partai Gerindra izin nama saya Parmadi, saya wakil ketua sekretariat bersama koordinator nasional Prabowo Gibran di Pilpres kemarin. Izin pak kasus Gus Miftah  ini adalah kesempatan bapak presiden untuk evaluasi posisi utusan khusus presiden toleransi dan moderasi mohon diberikan bukan karena jasa di timses pak tetapi berikanlah kepada orang yang memang berkompeten di bidangnya. Agar jadi atensi bapak intoleran di negeri ini sudah sangat parah dan berbahaya pak. Sejak bapak jadi presiden saja sudah ada tiga kasus pembubaran ibadah Kristen, pembubaran ibadah hari minggu di Tarik Sidoarjo, penolakan latihan nyanyi Natal di bulukumba sulawesi selatan kalau ini diberikan antensi khusus ini bahaya laten konflik horisontal dan disintegrasi bangsa pak. Saya tidak minta jabatan di pemerintahan bapak, gaji saya sekarang alhamdulillah tiga kali lipat dari Gus Miftah 18 juta per bulan. Saya cuma minta pak Prabowo dan partai Gerindra kasihlah posisi utusan khusus toleransi dan moderasi ini kepada orang Kristen saja pak agar memberikan atensi khusus kepada ibadah Kristen yang semakin marak ini semoga menjadi pertimbangan bapak presiden. Terimakasih



#EvaluasiGusMiftah 

#PresidenPrabowoRespons 

#Intoleransi, 

#Utusankhusustoleransi,