 |
| Anggota Komisi IV DPRD Provinsi NTT Fraksi PSI Simson Polin (foto: news-daring) |
Newsdaring-Kupang, 11 Desember 2024 - Dalam kunjungan ke Pertamina Cabang Kupang yang bertepatan dengan ulang tahun Pertamina ke-67, anggota DPRD Provinsi NTT, Simson Polin, mengungkapkan keresahan masyarakat Rote Ndao terkait kelangkaan BBM. Masyarakat mengeluhkan harga minyak tanah yang melambung tinggi dan sulitnya mendapatkan BBM subsidi maupun non-subsidi.
Menurut data yang diperoleh, kebutuhan BBM di Rote Ndao mencapai 400 kiloliter per bulan. Namun, distribusi BBM sering terkendala, meskipun ada dua kapal yang masing-masing berkapasitas 440 kiloliter dan 300 kiloliter yang seharusnya mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Jenis BBM yang didistribusikan meliputi Pertalite, Pertamax, Solar, dan Dexlite.
Simson Polin, yang akrab disapa Sipo, menyatakan bahwa antrian panjang kendaraan menjadi pemandangan sehari-hari di Rote Ndao. “Truk yang biasanya bisa memuat dua rit sertu sehari, kini hanya bisa melayani satu rit karena pembatasan BBM,” ujarnya. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dalam diskusi dengan pihak Pertamina, terungkap bahwa kendala utama adalah distribusi BBM dari daerah surplus ke daerah minus seperti Rote Ndao. “Minyak dari NTT sebenarnya cukup, namun ada kendala distribusi,” jelas Sipo. Pertamina sedang mengurus izin dari BPH Migas untuk memindahkan minyak dari daerah surplus ke Rote Ndao.
Selain itu, Sipo juga mengusulkan pembangunan Jober (Jobber) di Desa Ofalangga, Kecamatan Pantai Baru, untuk mengatasi kelangkaan BBM saat musim paceklik. Pertamina menyambut baik usulan ini dan meminta agar DPRD segera bersurat ke BPH Migas untuk mempercepat prosesnya.
Dengan adanya Jober, diharapkan distribusi BBM di Rote Ndao akan lebih lancar dan masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM, terutama di saat-saat kritis. “Kami akan terus memperjuangkan kebutuhan masyarakat Rote Ndao agar mendapatkan BBM yang cukup dan terjangkau,” tegas Sipo. [kl]
