Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Proyek Air Bersih di Desa Habi Tak Berfungsi, Warga Kecewa dengan Pemerintah

Selasa, 24 Desember 2024 | Desember 24, 2024 WIB Last Updated 2024-12-24T02:37:06Z
Di sepanjang jalan Desa Habi, telah terpasang lima jenis pipa yang berbeda ukurannya sejak 2022 hingga 2024, namun semuanya tidak berfungsi. 


Newsdaring-Maumere - Kabupaten Sikka kembali menghadapi masalah terkait kegagalan proyek penyediaan air bersih yang menelan anggaran besar. Kali ini, proyek air minum yang gagal total dan tidak memberikan manfaat datang dari Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.


Proyek yang semula diharapkan bisa mengatasi masalah kekurangan air bersih di Desa Habi justru berakhir dengan kekecewaan. Warga yang sempat menaruh harapan tinggi kini merasa dirugikan dan kecewa.


"Sejak proyek ini dimulai pada tahun 2022, kami sangat berharap bisa mendapatkan air bersih. Namun hingga akhir tahun 2024, harapan tersebut belum juga terwujud," kata Wilhelmus Levi, warga Desa Habi, yang ditemui oleh media ini pada 20 Desember 2024.


Levi, yang akrab disapa, menjelaskan bahwa kekecewaan semakin mendalam karena proyek ini dikerjakan dua kali oleh dua instansi berbeda. Proyek pertama dikerjakan oleh Dinas PUPR Kabupaten Sikka pada tahun 2022 melalui dana Pinjaman Daerah (PEN), sedangkan proyek kedua dikerjakan oleh Perumda Wair Puan (PDAM) Kabupaten Sikka sejak Agustus 2024.


"Di sepanjang jalan Desa Habi, telah terpasang lima jenis pipa yang berbeda ukurannya sejak 2022 hingga 2024, namun semuanya tidak berfungsi," jelas Levi.


Meskipun meteran air sudah terpasang di rumah warga, sayangnya air tidak pernah mengalir.


"Awalnya kami berharap besar dengan proyek air bersih ini. Dana yang digunakan berasal dari Pinjaman Daerah dan dikerjakan oleh PUPR serta PDAM. Namun hingga saat ini, kami tidak tahu pasti sumber dana lainnya," kata Levi, yang juga mantan ASN di Inspektorat Kabupaten Sikka.


Levi berharap agar pemerintah segera mengoptimalkan proyek ini agar warga dapat menikmati air bersih yang sudah lama mereka nantikan.


Albertus, Kepala Dusun Habi Gahar, juga mengungkapkan rasa kecewanya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya harus membeli air dengan harga Rp120 ribu per tengki untuk kebutuhan sehari-hari.


"Meskipun curah hujan di Kabupaten Sikka cukup tinggi, tetap saja, kami belum mendapat air bersih seperti yang dijanjikan oleh pemerintah," ujarnya.


Kekecewaan masyarakat semakin besar karena meskipun 65 sambungan rumah telah dipasang, air tidak kunjung mengalir. Di bak penampung, air memang ada, namun tidak disalurkan ke rumah warga.


Pantauan media ini menunjukkan bahwa meskipun pipa dan instalasi sudah dipasang, air tak pernah mengalir ke rumah warga, yang mengakibatkan kekecewaan dan kebingungan.


Hingga berita ini diterbitkan, PLT Kadis PUPR Kabupaten Sikka dan Direktur Utama Perumda Wair Puan Sikka belum memberikan tanggapan ketika dihubungi oleh media ini. (AC)