Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Jokowi dan Pemecatan dari PDI-P: Tawa, Diam, dan Waktu yang Menjawab

Selasa, 17 Desember 2024 | Desember 17, 2024 WIB Last Updated 2024-12-17T23:02:24Z
Jokowi dalam tawa diam dan waktu yang menjawab.

Newsdaring-Langit politik Indonesia kembali mendung, kali ini awan kelabu menggantung di atas sosok Joko Widodo. Mantan Presiden yang namanya pernah dielu-elukan bak “anak ideologis” oleh PDI-P, kini justru menghiasi layar gawai Anda dengan kisah pemecatan dari partai berlambang banteng moncong putih. Sebuah peristiwa yang disambut Jokowi bukan dengan hujan kata-kata, melainkan dengan senyuman tipis dan tawa yang penuh tanda tanya.


Ketika awak media mencoba mengorek responsnya atas pemecatan dirinya, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya Bobby Nasution, Jokowi memilih kata-kata tenang namun sarat makna.


“Tidak apa-apa, saya menghormati itu. Saya tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian, ya, karena itu sudah terjadi. Nanti waktu yang mengujinya,” ujar Jokowi sembari melemparkan senyum khasnya.


Wartawan yang tak puas terus mendesak soal Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P miliknya. Namun alih-alih jawaban lugas, Jokowi hanya tertawa kecil sebelum berbalik badan, meninggalkan pertanyaan itu menggantung di udara.


Ketika ditanya soal rencana masa depan dan isu membentuk partai baru, Jokowi dengan nada ringan menjawab, “Saya sudah menyampaikan, partai perorangan.” Sebuah pernyataan singkat yang seakan membuka ruang spekulasi lebih jauh tentang langkah politik selanjutnya.


Tak kalah menarik, sikap Jokowi terkait nasib Gibran pun menuai penasaran. Alih-alih menjawab, ia hanya mempersilakan para wartawan untuk bertanya langsung kepada mantan Wali Kota Solo itu.


Pemecatan ini, menurut PDI-P, terjadi akibat dugaan pelanggaran aturan partai. Namun, Jokowi tak ingin membalas dengan sanggahan. “Tadi kan saya sudah sampaikan, saya tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian karena sudah diputuskan. Nanti waktu yang mengujinya,” tutupnya tenang.


Peristiwa ini bukan sekadar soal pemecatan, melainkan bab baru dalam perjalanan politik seorang Jokowi. Tawa, diam, dan kalimat penuh teka-teki itu barangkali isyarat bahwa politik selalu menyisakan ruang bagi waktu untuk menjawab segalanya.(kl)