Yohanes Rumat anggota Komisi III DPRD provinsi NTT partai PKB |
Newsdaring--Kupang, 14 November 2024 - Yohanes Rumat, anggota DPRD NTT, kembali melontarkan kritik tajam terkait kerjasama Bank NTT dengan bank lain. Setahun lalu, Rumat menyatakan bahwa dalam kerjasama dengan Bank DKI, terdapat “malaikat dan penjahat”. Namun, hingga kini, ia menegaskan bahwa hanya “penjahat” yang terlihat, karena kerjasama tersebut tidak menunjukkan hasil yang diharapkan.
Rumat menyoroti bahwa dalam beberapa minggu terakhir, Bank NTT tiba-tiba beralih kerjasama ke Bank Jatim. Menurutnya, ini menimbulkan masalah baru yang dibuat oleh eksekutif dan pihak bank. Ia juga mengkritik pernyataan Penjabat Gubernur yang menyebut DPR tidak memiliki kewenangan dalam konteks RUPS, padahal sebelumnya selalu melibatkan DPR dalam proses persetujuan.
“Kalau dia bisa sendiri, kenapa harus bawa ke ranah dengar pendapat dengan DPR lalu minta persetujuan DPR?” tanya Rumat. Ia menilai pernyataan tersebut sebagai blunder dan tidak layak diucapkan oleh seorang pejabat yang seharusnya bekerja untuk kepentingan rakyat NTT.
Rumat berharap dalam masa transisi ini, ada upaya serius untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kredit macet dan dugaan penggelapan uang di Bank NTT. Ia percaya bahwa Plt Direktur Bank NTT saat ini sedang berusaha membenahi masalah-masalah tersebut.
“Jika manajemen sudah dibenahi dengan baik, barulah lakukan RUPS dengan gubernur definitif. Tetapi sekarang, selesaikan masalah dalam keadaan sakit. Penjabat Gubernurnya sakit, orang banknya sakit, dan kami DPR-nya pun ikut sakit,” ujar Rumat dengan nada prihatin. (kl)