Kepala Sekolah dan Guru-guru dr. Christian Widodo di SMPK STA THERESIA |
Newsdaring-Kupang-Sebagai alumni SMPK Sta. Theresia, dr. Christian Widodo dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi. Sejak masa sekolahnya, dr. Christian sudah menunjukkan kemampuan intelektual yang luar biasa dan kepribadian yang rendah hati. Para guru dan teman-temannya mengenang dr. Christian sebagai siswa yang cerdas, kritis, dan selalu siap membantu siapa saja tanpa pandang bulu.
Selama di SMPK Sta. Theresia, dr. Christian tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Ia terpilih sebagai ketua kelas selama tiga tahun berturut-turut dan kemudian dipercaya menjadi ketua OSIS. Kemampuan memimpinnya sudah tampak sejak dini, di mana ia mampu mengkoordinir teman-temannya dengan baik dan selalu bersikap rendah hati.
Salah satu momen yang masih dikenang oleh para gurunya adalah ketika dr. Christian menulis karya tentang asimilasi antara masyarakat lokal dan Tionghoa, sebuah topik yang luar biasa untuk usia seorang siswa SMP. Karya tersebut dipresentasikan di depan seluruh siswa dan guru, menunjukkan kecerdasan dan keberanian dr. Christian.
Kini, sebagai calon Wali Kota Kupang, dr. Christian diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Para mantan guru dan kepala sekolahnya berharap bahwa sifat rendah hati dan kecerdasannya tetap terjaga, serta integritas yang ia tunjukkan sejak masa sekolah dapat menginspirasi masyarakat luas.
Kepala Sekolah, Suster Bergita mengakui bahwa sosok dr. Christian Widodo adalah orang yang sangat ramah dan penuh perhatian.
"Saya baru datang bertugas di Sekolah ini tahun 2012 tapi saya kenal baik dokter Christian Widodo. Pribadi yang ramah, santun dan baik. Ketika dia berkunjung ke sini siapa saja diketemu selalu memberikan perhatian, tegur sapa. Seperti saya walaupun datang kemudian, saya lihat dia sebagai alumni, saya rasa ia pribadi sangat baik," ungkap Suster Kepala sekolah.
Itulah dokter Christian Widodo di mata Kepala sekolah SMPK Theresia, sedangkan mantan guru-gurunya menuturkan, bahwa dokter Christian sejak SMP memiliki kualitas dan karakter diri yang sangat berkesan dan beda dari sesama teman seusia mereka.
"Dokter Christian di usia anak-anak SMP dia bisa dan mempengaruhi teman sehingga dipercaya teman-temannya sejak kelas satu ketua kelas selanjutnya pernah ketua OSIS.Saya senang dia adalah pribadi yang low profile, sederhana dan bergaul dengan siapa saja, bahkan kepada siswa disabilitas, dia bersama teman Pengurus OSIS lain memberikan perhatian khusus. Dia memiliki kecerdasan akademik yang sangat baik, juara kelas juara umum sekolah dan bahkan ujian sistem NEM dia juga pernah menjadi juara dua tingkat NTT. Dia memiliki leadership dan kemampuan intelektual sangat bagus. Seperti itu pengalaman kami bersama dokter Christian selama masih sekolah di sini," ungkap Pak Kristo.
Suster Bergita juga berpesan apabila terpilih jadi Walikota dokter Christian perlu mempertahan pembawaan dirinya seperti selama komunikasi dan relasi yang dialaminya.
"Saya berpesan andai saja dokter Christian terpilih kepribadian yang baik seperti ini harap dipertahankan. Dalam dunia pendidikan saya berpesan jangan lupa memberi perhatian, karena pendidikan menjadi dasar kemajuan sebuah daerah, Kota atau Kabupaten
Kristoforus sang guru ini juga mengatakan bahwa pembawaan diri dokter Christian luar biasa, tidak pernah melupakan orang yang pernah bersamanya walaupun telah lama dan punya posisi atau kedudukan yang disegani.
"Dokter Christian itu orang sulit melupakan orang yang pernah bersama dia, seperti kami guru-guru di sini. Walaupun kami sudah lama tidak pernah bersama tapi dia tetap ingat. Kami segan dengan dia dengan kedudukan sebagai anggota dewan, punya profesi dokter tapi kalau dia lihat kami dengan pembawaan dirinya sejak sekolah dia akan duluan datang langsung tegur sapa kami. Kami merasakan sekali, dia pribadi yang unik dan berkesan," kata guru Kristo.
Marselinus Soares guru muatan lokal eloktro mengatakan dokter Christian Widodo berkepribadian dan kemampuan yang baik.
"Setahu saya pada waktu itu (siswa SMP-red)
Christian anak itu berkepribadian dan kemampuan baik. Ia memiliki kemampuan baik di bidang keterampilan maupun non ketrampilan. Dia setelah tamat menjadi wakil ketua alumni yang ketua waktu itu almarhum pak Heri," ucap guru Marselinus.
Guru muatan lokal eloktro SMPK Santa Theresia ini juga menaruh pesan dan harapan jika dokter Christian Widodo menjadi walikota jangan melupakan sikap bijaksana dan memperhatikan masyarakat kecil.
"Diharapkan kami sebagai eks gurunya jika terpilih menjadi walikota bijaklah dalam menjalankan tugas, sehingga kepercayaan diberikan kepada beliau bisa dijalankan dengan baik. Jangan lupa masyarakat kecil saat ini sebagaimana kita lihat di kota ini sangat mengharapkan pemimpin yang baik bisa memperhatikan mereka," ujarnya.
Nikolaus Fernandez guru komputer mengisahkan dalam hal komputer di tahun 1999-2001 kemampuan anak usia sekolah seperti itu langkah. Tak semua anak mampu mengoperasikan dan menyusun materi dengan baik, tapi Christian mampu melakukan hal tersebut.
"Christian memiliki kemampuan luar biasa dalam hal komputer program word dan excel di kalangan usianya pada waktu itu. Bayangkan di NTT saat itu komputer di kalangan anak-anak sesuatu yang asing. Di sekolah ini dia saja yang mampu mengoperasikan komputer dan menyusun materi yang diberikan sangat bagus. Dia juga dalam keseharian adalah anak yang disiplin, tepat waktu, pergaulan dengan teman-temanya tanpa pandang buluh, dia punya kemampuan kecerdasan akademik yang selalu juara dari kelas satu sampai tamat kelas tiga," kisah guru Nikolaus.
Akhiri pernyataannya guru Niko berpesan bila terpilih menjadi Walikota Kupang jangan lupa dunia pendidikan di kota Kupang perlu mendapatkan sentuhan serius dari program karena terkesan mengalami kemerosotan kualitas.
"Harapan kami jika dia terpilih menjadi Walikota Kupang harus lebih bagus perhatian, terutama di bidang pendidikan. Karena akhir-akhir ini mengalami penurunan kualitas pendidikan di kota ini. Dia harus bijaksana memajukan kota Kupang mulai dari pendidikan," harap guru Niko. (kl)