Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Pj. Gubernur NTT Luncurkan Genta Belis "Gerakan Literasi untuk Masa Depan"

Jumat, 22 November 2024 | November 22, 2024 WIB Last Updated 2024-11-22T15:01:55Z
Pj. Gubernur NTT Luncurkan Genta Belis: Gerakan Literasi untuk Masa Depan (foto: Meldo Nailopo) 

Newsdaring-Kupang, 22 November 2024 - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., menghadiri dan meluncurkan Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis (Genta Belis) di Hotel Sylvia pada Jumat (22/11/2024). Dalam sambutannya, Dr. Andriko mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak bersama demi tercapainya visi besar melalui Genta Belis. 


“Mari kita jadikan gerakan ini sebagai tonggak awal untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita dan generasi mendatang. Literasi adalah jalan menuju perubahan, dan hari ini, kita melangkah bersama menuju perubahan tersebut,” ujarnya.


Dr. Andriko menegaskan bahwa Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis adalah wujud nyata untuk menghidupkan kembali semangat membaca, menulis, dan belajar, serta mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat, mulai dari lingkungan terdekat seperti sekolah. 


“NTT adalah wilayah yang sangat indah dengan kekayaan yang beraneka ragam, termasuk motif tenun dan hasil perikanan yang luar biasa. Kekayaan ini harus kita jadikan fondasi dasar untuk membangun kemakmuran, dengan SDM yang handal,” tambahnya.


Ia juga menyoroti pentingnya literasi dasar baca-tulis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT. 


“Kemampuan literasi dasar baca-tulis mampu mendongkrak rapor pendidikan di daerah ini, yang bermuara pada terbentuknya pribadi yang kritis dan memahami informasi,” jelas Dr. Andriko. Ia juga menekankan korelasi antara stunting dan kompetensi yang terbatas, serta pentingnya menangani stunting sebagai bagian dari upaya meningkatkan kecerdasan anak-anak NTT.


Provinsi NTT saat ini sedang melaksanakan Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terintegrasi (GKP2ST). 


“Dengan SDM yang baik, stunting seharusnya tidak terjadi. Pola asuh yang buruk, yang berasal dari tingkat pendidikan rendah, terutama bagi kaum perempuan, berkontribusi besar dalam kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, kita juga melaksanakan program orang tua asuh untuk memberikan edukasi tentang pentingnya literasi,” kata Dr. Andriko.


Pj. Gubernur NTT juga menghimbau agar semua pemangku kepentingan terkait memberi perhatian serius terhadap upaya peningkatan kemampuan literasi di daerah ini. 


“Melalui Genta Belis, kita dapat menuangkan pikiran, perasaan, dan ide secara bebas. Dengan keterampilan menulis, seseorang dapat melatih imajinasi dan menyusun ide secara terstruktur, yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan,” tutupnya.Semoga berita ini membantu memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai peluncuran Gerakan NTT Membaca dan NTT. 


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., menyatakan bahwa Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis (Genta Belis) merupakan proyek perubahan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis serta membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan. 


“Genta Belis tidak akan berhasil tanpa kolaborasi. Saya memohon dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, dunia usaha, hingga individu, untuk bersama-sama menyukseskan gerakan ini,” ujar Ambrosius.


Ambrosius menekankan bahwa Genta Belis adalah tanggung jawab bersama demi masa depan NTT yang lebih baik. 


“Semoga gerakan ini menjadi iman yang kokoh dan kuat untuk mencetak generasi yang cerdas, kreatif, kritis, dan berakar pada nilai-nilai kebudayaan NTT. Harapan besar agar Genta Belis yang diluncurkan hari ini juga merambah sampai ke level Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT,” tambahnya.


Yudhistira Yewangoe, Pimpinan UNICEF Perwakilan NTT/NTB,


Pada kesempatan yang sama, Yudhistira Yewangoe, Pimpinan UNICEF Perwakilan NTT/NTB, menyoroti pentingnya literasi dan numerasi sebagai dasar pembelajaran sepanjang hidup manusia. 


“Literasi bukan sekedar kemampuan membaca dan menulis saja, tetapi literasi dan numerasi ini adalah fondasi pembelajaran bagi setiap anak. Literasi ini membawa dampak pada kualitas kehidupan manusia, mempengaruhi sebagian besar sektor kehidupan mulai dari ekonomi hingga kesehatan,” jelas Yudhistira.


Yudhistira juga menekankan bahwa literasi memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. “Tidak semua anak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi, bahkan tidak semua anak bisa lanjut ke SMA, tetapi jika kemampuan literasinya sudah dipupuk, dia bisa mencari dunianya sendiri dan pengetahuannya sendiri di mana pun kesempatan yang ada,” tambahnya.


Peluncuran Genta Belis diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan generasi mendatang di NTT. 


“Dengan keterampilan menulis, seseorang dapat melatih imajinasi, menyusun ide secara terstruktur, dan jelas, yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan,” tutup Yudhistira.(Ega Waton)