Dr. Sam Hanung, SH., MH |
Newsdaring-Kupang-Kemenangan pasangan Melki-Joni dalam Pilgub NTT 2024 tidak lepas dari doa dan dukungan banyak pihak, termasuk Pak Ibrahim Meda.
“Semua ini karena anugerah Tuhan. Banyak orang yang mendoakan mereka, termasuk Pak Ibrahim Meda yang berdoa untuk kesuksesan mereka meskipun jalannya berseberangan. Tuhan mendengar doa masyarakat, kawan-kawan, dan keluarga,” kata Dr. Sam Haning, SH., MH, yang akrab disapa Paman Sam, pada Sabtu, 30 November 2024.
Paman Sam juga menekankan pentingnya perhatian terhadap olahraga di bawah pemerintahan baru. “Kalau olahraga saya yakin, wakil Gubernur kawan rasa saudara. Yang diharapkan dari pemerintahan baru adalah semua olahraga dapat diperhatikan, karena olahraga merupakan salah satu cabang yang mengangkat nama baik Provinsi NTT baik di tingkat nasional maupun internasional. Pak Joni Asadoma lahir dari salah satu cabang olahraga tinju yang tampil dalam Olimpiade 1984. Saya yakin beliau punya darah bertinju semangat petarung maka dalam pilkada ini dia seorang petarung sehingga bisa meraih kemenangan pada Pilgub NTT bersama Melki Lakalena,” tambahnya.
Selain olahraga, sektor-sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan juga perlu dibangun untuk kemakmuran NTT. “Saya pikir semua sektor-sektor yang sudah dibangun dengan baik untuk pembangunan NTT dan hal ini yang didambakan oleh semua masyarakat. Dan saya yakin NTT akan makmur,” ujar Paman Sam.
Paman Sam juga menyampaikan bahwa ketika memanas calon Gubernur paket 1, 2, dan 3 sukses Melki-Joni itu karena didukung oleh partai-partai besar dan mesin partainya bergerak bagus.
“Tetapi di lain sisi Pak Joni dan saya membentuk satu tim Bantuan Independen di luar tim partai dan yang diberi nama Tim Serigala karena penjaringan tim ini luar biasa. Kenapa diberi nama Tim Serigala? Karena tim serigala tidak dapat dikandangkan, berbeda dengan harimau yang dapat dikandangkan. Puji syukur orang-orang yang ikut saya ini mereka tahu siapa gembalanya. Kalau gembala itu baik mereka akan ikuti maka saya sampaikan kepada mereka agar tidak boleh menerima bantuan berupa apa pun, lalu kita melakukan konsolidasi ke lapangan untuk menarik simpatisan masyarakat. Jadi hubungan saya dengan Pak Joni sulit dipisahkan karena teman rasa saudara, jadi kami saling baku bantu. Sedangkan Pak Melki kami kawan, karena saat saya ke Jakarta Pak Melki yang biasa antar saya ke bandara sehingga saya tidak bisa melupakan itu sehingga sudah ada hubungan emosional antara kami,” jelas Dr. Sam Haning.