SPK Menyerahkan Bantuan perumahan Katarina Nitbani (Foto special) |
Newsdaring-Soe - Deklarasi akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (Paket SIAGA), berlangsung meriah di Lapangan Puspemnas Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Sabtu (21/9/2024). Puluhan ribu masyarakat hadir untuk memberikan dukungan kepada pasangan ini.
Di balik gegap gempita acara tersebut, terselip kisah haru dari seorang perempuan lansia bernama Katarina Nitbani. Mama Katarina, sapaan akrabnya, datang dengan semangat untuk menyaksikan langsung salah satu putra terbaik Timor Tengah Selatan, Simon Petrus Kamlasi, menyampaikan niatnya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat NTT.
Meski diguyur hujan lebat, Mama Katarina tetap bertahan hingga acara selesai. Usia senja tak mengurangi antusiasmenya untuk mendukung Simon Petrus Kamlasi. Baginya, Simon adalah harapan baru bagi orang Timor dan seluruh masyarakat NTT.
Mama Katarina, yang kini berusia 69 tahun, tinggal di sebuah gubuk reot bersama suaminya dan enam keponakan. Kondisi tempat tinggal yang sempit dan tidak layak huni menjadi tantangan besar, terutama saat musim hujan tiba. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Mama Katarina berdagang sayur di pasar, sementara suaminya bekerja sebagai tukang gali sumur.
Mengetahui kondisi ini dari laporan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Simon Petrus Kamlasi langsung bergerak. Dengan uang pribadinya, Simon menyerahkan perpuluhannya untuk membangun rumah layak huni bagi Mama Katarina.
“Ini adalah perpuluhan saya. Saya ikhlas membantu bapa dan mama saya ini,” ujar Simon Petrus Kamlasi.
Bagi Simon, membantu masyarakat yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari panggilan hatinya. "Semoga kedepannya saya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat NTT," tambahnya.
Penyerahan bantuan rumah layak huni dilakukan secara simbolis usai deklarasi akbar. Bantuan ini bukan pertama kali dilakukan Simon. Selama bertahun-tahun, ia telah terlibat dalam berbagai aksi sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di NTT.
Mama Katarina tak kuasa menahan haru atas bantuan ini. “Terima kasih, Pak Simon. Kami tidak menyangka bisa mendapatkan rumah baru. Semoga Tuhan memberkati Pak Simon dan perjuangannya,” ujar Mama Katarina penuh syukur.
Deklarasi akbar ini tidak hanya menjadi momentum politik, tetapi juga simbol kepedulian dan harapan bagi masyarakat NTT, terutama mereka yang berada di pelosok-pelosok daerah. Melalui tindakan nyata, Simon Petrus Kamlasi menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil penuh kasih. (*)