Asa Lantang Kepala Sekolah SMKN 6 Kupang. Foto: news-daring.com |
Newsdaring-Kupang-Rasa cinta yang kuat dan rasa memiliki kepada SMKN 6 Kupang dijadikan budaya untuk mengembangkan pendidikan yang baik dan ramah. Sebagai rumah kedua dan tempat untuk menuntut ilmu, sekolah tidak sekedar hanya menyediakan program pembelajaran namun fasilitas-fasilitas lain menjadi sarana pendukung untuk memajukan sekolah tersebut.
"Disini kita memberikan pelayanan kepada anak, biar mereka betah, karena sekolah adalah rumah kedua dari anak, sehingga harus menyenangkan, nyaman dan menikmati. Sekolah harus memberikan pelayanan yang terbaik jadi, kita melihat kalau ada yang masih kurang kita benahi" Kata Kepala Sekolah SMKN 6 Kupang saat berbincang-bincang santai dengan media ini,30/07/2024.
Menurut Asa, mengembangkan SMKN 6 hanya butuh dua hal yaitu Visi dan Cinta.
"Hanya dua yang saya gerakan, pertama Visi. Setidaknya sekolah punya sarana dan prasarana yang baik, pelayanan dan pembelajaran yang baik dan efektif, sehingga menghasilkan lulusan yang berkompeten ya setidaknya SMKN 6 bisa mengimbangi Sekolah-sekolah hebat seperti di Jawa dan daerah-daerah lainnya. Kedua adalah "CINTA" disini kita dituntut untuk mencintai lembaga, peserta didik. Ketika kita melihat mereka senyum, semangat,saling menyapa, segar saat menyelesaikan jam pelajaran itu membuat kita bahagia. Dari kebahagiaan mereka kita guru-guru turut terekspresi" Jelasnya.
Dengan menerapkan gaya kepimpinan partisipatif seluruh tim dapat bekerja dengan baik dan nyaman.
"Pola kepimpinan saya adalah, pola kepemimpinan partisipatif bukan pola kepemimpinan memerintah walaupun sekolah milik pemerintah. Dengan kepimpinan partisipatif, di mana menggerakkan semua sistem yang di dalam untuk berpartisipasi dengan penuh rasa tanggung jawab dan memiliki" Ujarnya.
Asa juga mengatakan bahwa semua sekolah rata-rata memiliki sumber daya yang sama, dan terus mengajak mereka untuk berpartisipasi karena, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Terkait dengan sumber daya, semua sekolah sama saja ada yang unggul dan ada yang biasa-biasa saja, tetapi bagaimana memberdayakan, karena saya punya prinsip setiap orang punya keunggulan mulai dari jabatan tertinggi sampai cleaning services dan harus diberikan penghargaan dengan memberikan mereka partisipasi dan apresiasi. Saya punya konsep kerja bukan sekedar kinerja tetapi pelayanan dan itu saya sampaikan kepada seluruh tim yang ada di sekolah ini untuk meningkatkan pelayanan, kalau kinerja di ukur dan di nilai. Untuk menyenangkan pimpinan kinerja dapat di tipu tetapi yang saya bangun bukan hanya sekedar kinerja tetapi pelayanan dengan definisi yang sederhana yaitu apa yang kita buat dapat dirasakan oleh orang lain" Jelasnya.
Ditanyakan mengenai keberhasilannya mengembangkan SMKN 6 dan wacana mutasi sebagai kepala sekolah di sekolah lain. Mantan guru SMKN 5 berharap agar dirinya dapat menyelesaikan mimpi besarnya dalam mengembangkan SMKN 6 di 3 tahun kedepannya.
"Visinya belum tercapai, kalau saat ini baru 60%, karena yang diangan-angan saya sekolah ini seperti apa 3 tahun ke depan sudah ada pikiran saya dan itu harus diwujudkan. Kalau Tuhan berkehendak saya bisa pimpin sekolah ini 2 periode ya nanti kita lihat saja. Dan bila sekolah ini sudah pada standar ya silahkan kasih pindah atau mau dinonaktifkan juga tidak apa-apa apabila targetnya sudah tercapai" Harapannya. (kl)