Newsdaring-Kupang-Untuk melestarikan Tenun Riung Lipa Tala Yayasan Nancy Agatha Florida (NAF) melakukan penelitian di Desa Lanamai 1 dan Desa Ria 1, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian ini bertujuan untuk menyelamatkan dan melestarikan budaya lokal yang hampir punah tergerus zaman. 24/07/2024.
Dibawah Kepemimpinan Ketua Yayasan Nancy Agatha Florida, S.S.,M.Pd dengan bangga mengumumkan serangkaian kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya bertajuk "Reinkarnasi Tenun Riung Lipa Tala' di tengah masyarakat modern". Kegiatan ini telah berlangsung sejak April 2024 dan akan mencapai puncaknya dengan peluncuran buku pada awal Agustus 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan meliputi diskusi kelompok terfokus (FGD), workshop, serta pelatihan mengenai teknik pewarnaan dengan bahan alami, inovasi desain motif, dan inovasi produk tenun. Inisiatif ini dimulai dari kekhawatiran Yayasan NAF tentang kurang populernya Lipa Tala, atau kain bintang yang juga dikenal sebagai kain bunga, di pasar NTT. Banyak masyarakat yang belum memahami makna filosofis di balik motif dan warna Lipa Tala.
"Yayasan Nancy Agatha Florida (NAF) ingin memadukan tradisi dan inovasi untuk menghidupkan kembali Lipa Tala, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan budaya dan ekonomi di era modern. Dari sisi budaya, kami mencatat dan mendokumentasikan dalam bentuk buku dua bahasa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas, terutama generasi muda, terhadap makna dan nilai filosofis Tenun Lipa Tala. Dari sisi ekonomi, kami mengadopsi pendekatan holistik dan kolaboratif untuk mengajarkan kelompok tenun melakukan inovasi desain dan pengembangan produk. Dengan demikian, tenun Lipa Tala dapat diterima oleh masyarakat modern," ungkap Ketua Yayasan NAF, Nancy Florida.
Bersama Pemerintah Desa Lanamai 1 dan Desa Ria 1, Yayasan NAF berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam memelihara budaya tenun Lipa Tala Riung dan kembali menggunakan bahan-bahan alami. "Kita tahu bahwa kain tenun dengan pewarna alami memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu, melalui empat kelompok binaan, yaitu Lipa Ria, Sa' Nai, Tawu Emas, dan Susuk, kami mendorong dan melatih mereka untuk berkreasi dengan benang warna alami, tanpa menghilangkan makna filosofis dari Lipa itu sendiri."
Untuk memastikan keberlanjutan, Yayasan NAF juga menyerahkan ratusan bibit tanaman berupa kapas, tarum, kunyit, dan mengkudu untuk ditanam di lingkungan rumah masyarakat di kedua desa. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Nancy melanjutkan bahwa, beberapa waktu lalu, timnya melakukan shooting video fashion di empat lokasi yakni di Maronggela, tepatnya di bukit Desa Kembang dan kampung adat Teong serta di Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung. "Selain menampilkan keanggunan Lipa Tala', kami juga ingin menunjukkan keindahan alam Riung," jelasnya. Video fashion ini juga nantinya akan ditayangkan saat peluncuran buku kelimanya berjudul Reinkarnasi Tenun Lipa Tala' Riung di Kupang awal Agustus mendatang.
Yayasan Nancy Agatha Florida mengajak semua pihak yang peduli dengan pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat untuk turut serta mendukung program ini, baik melalui kemitraan, donasi, maupun bentuk dukungan lainnya.