Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Kerja Keras Atasi Kemiskinan Nian Tana Sikka

Rabu, 19 Juni 2024 | Juni 19, 2024 WIB Last Updated 2024-06-19T14:08:30Z
OPINI Oleh : Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya dan Lawyer di Surabaya


Newsdaring-Sikka - Pemimpin Sikka, 2018- 2023 sebagian besar waktunya habis hanya janji dan janji tanpa ada mega karya yang bisa dikenang dalam kaitan peningkatan kesejahteraan warga Nian Tana Sikka.


Peristiwa pandemi yang memporakporandakan dunia termasuk Indonesia tidak bisa menjadi alasan pembenar, Sikka terus dalam kemiskinan. Dana pinjaman daerah ratusan miliar yang katanya demi daya ungkit pembangunan fisik dan ekonomi semuanya berakhir mangkrak dan pelakunya di penjara akibat terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Rasanya pemerintahan 2018- 2023 pecah rekord ASNnya terlibat tindak pidana  korupsi.


Pemimpinnya janji melulu kepada warga tanpa tindakan konkrit.


Program Kartu Sikka Sehat, bea siswa bukan suatu karya prestisius melainkan hanya melanjutkan program pemerintah pusat siapapun pemimpin Sikka sangat mungkin mewujudkannya. PAD yang menjadi daya ungkit ekonomi rakyat Nian Tana Sikka ternyata tidak bisa menjadi andalan sama sekali.


Dengar- dengar, pemimpinnya "spesialis" PAD ternyata hanya lips services alias "persuma poi". Keterpurukan Sikka terlihat dengan peningkatan angka pengangguran usia produktif.


Lapangan pekerjaan baru hanya mimpi di siang bolong. Pemimpin selalu menampilkan perangai emosi terlihat ketika dialog di gedung kulababong  yang seharusnya  menjadi tempat untuk berdiskusi bersama wakil rakyat. Pemimpin sejatinya partner wakil rakyat ternyata "ngejeng" yang ditonjolkan. Sehingga gedung kulababong menjadi  arena tinju antara sang pemimpin dengan wakil rakyat. 


Sangat miris dan disayangkan. Awak media sejatinya menjadi "rekan" kerja penyambung lidah pemerintah kepada warga Nian Tana Sikka juga tidak berfungsi maksimal yang terjadi ketegangan sang pemimpin dengan kuli tinta. Aneh tapi nyata.


Potensi Nian Tana Sikka sangat banyak  seharusnya menjadi lumbung PAD, semuanya hanya kebanggaan dan bahan diskusi ketika dua tiga orang berkumpul.


ASN selama 5 tahun bekerja seakan kehilangan arah kompas mau kemana "kapal" Nian tana sikka karena sang "nahkoda" merasa diri paling pintar dan bisa semuanya.


Selama 5 tahun publik mencatat dalam nurani "nokta merah" kekecewaan sangat terlihat ketika warga diskusi, siapa pemimpin yang layak 2024- 2029. Dalam diskusi  selalu terdengar satu kata mutiara "Nimu Baa Sai", artinya dia  sudah cukup.


Signal penolakan warga Nian Tana Sikka terhadap oknum pemimpin tersebut sangat halus tetapi  dahsyat maknanya menunjukkan ketidakterimaan, kekecewaan ketidak puasan warga terhadap sang pemimpinnya. Puncak kekecewaan warga Nian Tana ketika proyek keimanan menara lonceng Santu Paulus II sudah dilakukan peletakan batu pertama oleh yang Mulia Mgr. Ewal ternyata semua  gagal total. 


Pemerintahan 2018- 2023 identik dengan mangkrak alias gagal. Fakta ini, menjadi catatan serius buat Paket SARR dan paket lain yang serius ingin memimpin Nian Tana Sikka jika terpilih November 2024. Buktikan sedikit bicara tetapi bekerja keras untuk mengangkat warga Nian Sikka dari kubangan kemiskinan. Semoga!