Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Tragedi Oesapa, Catatan Penanganan Kantibmas (Black Areas Criminal)

Selasa, 03 Oktober 2023 | Oktober 03, 2023 WIB Last Updated 2023-10-03T07:16:48Z

 


NEWSDARING-Masih mengiang di benak setiap penduduk Kota Kupang, peristiwa berdarah dengan hilangnya nyawa sesama anak bangsa sungguh memprihatinkan bagi Kota Kupang bertaglain KOTA KASIH.


Sebuah Catatan Buram dan Kelam terpancar  dalam ruang ketakutan dan rasa tak terima kejadian ini harus ada.


Bayangkan saja dalam sebulan, September 2023 boleh diberikan predikat September kelabu bagi  keluarga yang mempunyai sanak saudara yang harus tewas di belatih sesama putra Flobamora akibat tindakan dengan motif tersendiri. 


Di bulan September itu kejadian dua kali dimana, yang satu korban tewas diduga motif tanah,  dan yang satunya lagi diduga motif  salah paham, bertengkar dan hasilnya ada korban. Peristiwa naas ini dengan rentang waktu belum dua Minggu dalam  sebulan. 


Fenomena ini menunjukkan kondisi Kota Kupang khususnya Oesapa boleh di kata daerah yang di lebeli "Black Areas Criminal" karena kejadian penjabutan nyawa sesama putra Flobamora sering terjadi dari tahun ke tahun.


Menjadi pertanyaan bagaimana dengan para pihak, pemerintah, tokoh,masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda melihat dan bersinergi duduk bersama untuk berbuat sesuatu yang dapat menjadi jawaban mengatasi persoalan kekejian dan kekejaman sesama warga di kota ini.


Marianus Minggo warga masyarakat dan pengamat masalah sosial masyarakat mengatakan, "Peristiwa jatuhnya dua korban yang terjadi dalam tempo yang berdekatan ini harusnya diletakan dalam bingkai Kota Kupang, Kota Kasih  bisa bergeser maknanya. Kejadian ini menunjukkan rasa kasih persaudaraan untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik makin jauh. Ini pratanda tidak sehat kota ini. Karena itu perlu ada langkah atau metode tertentu ditemukan para pihak untuk menjaga Kamtibmas, keamanan dan ketertiban masyarakat."


Marianus Minggo juga mengatakan, tidak bisa dalam hal ini yang menjadi perhatian hanya pihak keamanan atau kepolisian. Perlu ada kolabirasi sebagai bentuk mencegah hal-hal tidak diinginkan seperti peristiwa tersebut.


"Pemerintah sebagai pemilik rakyat harus melihat dan menganalisis dari berbagai aspek untuk melakukan tindakan pencegahan melalui berbagai metode pengawasan. Pemerintah tidak bisa hanya mengharapkan masalah ini dari pihak keamanan saja, dalam hal ini polisi. Kita melihat dan mengamati di lapangan masyarakat menginginkan ada langkah tertentu dibuat oleh pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda. Berikan juga kelapada RT, RW, Linmas, organisasi masyarakat untuk peran serta jaga keamanan kota ini. Hidupkan semangat Kota Kupang, Kota Kasih," ungkap Marianus Minggo.


Semoga ini menjadi catatan masukan bagi pemerintah dan para pihak atau pemangku kepentingan untuk diperhatikan.*(tim)