NEWSDARING-KUPANG-Di balik ketegangan ada cinta, lebih baik teguran yang nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Ungkapan ini dinyatakan dalam acara Ngopi Pintar antara Forum Masyarakat Peduli Kota Kupang (FMPKK) Apris Kolimon dan Fence Pello bersama tokoh Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan NTT Dr,.Sam Haning, SH.,MH.,C.Me dan Akademisi Alan Mojo di aula Hotel Sasando Kupang. Rabu,19/07/2023.
Ketua koordinator FMPKK Apris Kolimon yang biasa di sapa Buang kepada awak media saat ngopi pintar di aula Hotel Sasando, bahwa, kehadiran mereka di ruang Garuda pada Senin, 17/07/2023 merupakan perwujudan rasa cinta terhadap Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh.
"Sebenarnya kemarin tu pertemuan karena cinta, karena saat masuk ruang Garuda itu bentuk kecintaan kami terhadap pak Penjabat, Artinya filosofi dasar saya saat disampaikan di Dewan saya pakai kitab Yehezkiel yang bunyinya begini jika kita tahu saudara kita salah terus kita tidak tegur maka saudara kita akan mati dengan kesalahan dia tetapi dosanya ditanggungkan kepada kita karena kita tidak tegur dia, nah dasar itulah kami itu datang untuk berdiskusi dan Saya sudah bilang ini bentuk kecintaan kami pak maka dari 15 poin pernyataan itu saya minta hanya 3 hal saja yang pertama beliau dengan besar hati meminta maaf kepada masyarakat kota Kupang terkhusus anak-anak yang sudah dimaki. Poin kedua, Kita juga mendengar bahwa, dia dari salah satu tiga orang yang diusulkan untuk menjabat ulang menjadi Penjabat Walikota, kami minta dia secara garis besar lu (kamu) ini tidak sukses selama satu tahun, program sampah gagal, program air gagal dan Lu selalu buat kekacauan birokrasi, merubah nama jalan tanpa diskusi dengan dewan dan seterusnya kedua tidak bayar gaji PTT selama 4 bulan alasannya tidak sesuai PP 49, tapi, ternyata sesuai dan dibayar tapi kasihan anak PTT yang sekian ribu ini terhalang karena 4 bulan mereka tidak gaji itu filosofi dasar kita peduli kita makanya kita bilang forum masyarakat peduli. Yang ketiga, kekacauan birokrasi yang dilakukan, dia rotasi kembali 9 pejabat yang sudah dilantik dengan janji satu minggu akan dikembalikan ini sudah 11 bulan tidak dikembalikan itu kan memalukan, sudah jadi Kepala Dinas kembali lagi Camat, Sekretaris itu kan sesuatu yang aneh hingga waktu dia mengusulkan kembali ke BKD usulannya langsung ditolak, Siapa yang suruh berani sekali, begini kita ada data bukan kita ngomong tanpa data ,sampai di sana (Kemendagri) dirobek kemudian diusir pulang asisten 1. Karena ada konflik interest dengan asisten 3 akhirnya dia lebih percaya asisten satu daripada asisten 3 padahal asisten 3 punya tupoksi untuk urus ASN, tiga hal yang menjadi kesimpulan Kami mau tidak mau kami datang dan saya bilang kalau bukan sekarang Kapan lagi Kalau bukan kita siapa lagi kan tinggal satu bulan" Tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Fence Pello, meminta agar kepada pihak-pihak yang menjadi penentu dalam pengusulan Penjabat Wali Kota Kupang agar tidak mengusulkan George Hadjoh sebagai Penjabat pada bulan Agustus nanti.
"Saya mengatakan, sebagai bahan koreksi kepada penentu jangan memilih lagi pemimpin yang berkriteria seperti ini, terlalu arogan pilihlah pejabat yang ada di kota ini yang sudah terdidik dan menerima masyarakat dengan cara-cara yang beretika, menurut saya kemarin itu pejabat yang tidak beretika untuk menerima kami, sebagai mata dan telinga di lapangan, kita menyampaikan itu hal fakta yang dalam 15 poin, untuk itu kami meminta kepada pejabat yang berwenang untuk menentukan penjabat Walikota nanti di bulan Agustus untuk menimbang-nimbang hal itu supaya lebih teliti lagi lah kota ini banyak orang pintar tetapi tidak punya nyali, dan Inilah kita yang punya nyali, kami minta kepada pihak DPR dan provinsi sebagai perpanjangan tangan dari Mendagri batalkan Bapak George Melkianus Hadjiooh sebagai pejabat berikutnya" Ujarnya.
Sebagai akademisi, Alan Mojo mengkritisi DPRD Kota Kupang yang memanfaatkan kelemahan Penjabat Wali Kota Kupang untuk mendapatkan keuntungan, selain itu ia juga meminta Penjabat Wali Kota dapat buka diri untuk dapat berdiskusi.
"Dalam persoalan forum masyarakat peduli kota Kupang (FMPKK). Mungkin Pak pejabat harus buka diri dan ruang untuk kita Masyarakat bisa interaksi, sehingga apapun yang dijalankan di kota ini kita sama-sama mencintai kota ini, sehingga Pak pejabat tidak hanya mendengar dari beberapa pihak tetapi dengar dari semua pihak, kalau Pak Penjabat hanya mendengar satu pihak maka terjadi akumulasi seperti kemarin. Saya rasa ruang itu mesti dibuka entah di kantor walikota atau di rumah jabatan bukalah, kita sama-sama memiliki kota ini apa yang sudah diperbuat oleh pemerintah sebelumnya yang baik kita lanjutkan dan kita perbaiki yang belum baik bukan pada posisi untuk saling menjatuhkan. Dari sisi aturan main Pak pejabat juga sudah tahu kita mau ngomong pembatalan DPR sudah mengusulkan, tetapi secara administrasi pangkat dan golongan Pak Penjabat itu tidak layak, pejabat yang ada di kota terutama karena Pak Sekda tuh eselon 2A, kalau Pak Penjabat saya tidak tahu dari sisi administrasi itu bagaimana pertanggungjawabannya ini, undang-undang yang bilang bukan saya yang bilang, saya yakin pak penjabat ada Pak Sekda ada kepala BKD ada di sana ini masih buka ruang ini sehingga Segala keputusan ke depannya itu tidak tumpang tindih, sehingga terjadi akumulasi seperti kemarin karena saya sudah ikuti dari kemarin teman-teman ini sudah berusaha untuk bertemu beliau di rumah jabatan di mana-mana, saya rasa ruang ini masih di buka luas untuk kota Kupang yang lebih baik. Kita tidak punya tendensi apapun dan untuk siapapun, kita hargai itu dari sisi politik mangkali iya, tetapi dari sisi administrasi sesuai aturan main itu tidak layak di situ, tapi sudahlah ini sudah berjalan tetapi sekarang mau pembatalan mungkin masih ada ruang karena DPR sendiri pun sudah usul. Khusus untuk teman-teman yang di DPR kita sama-sama di kota ini, kita sama-sama tahu, saya tidak setuju teman-teman di DPR itu memanfaatkan Pak Penjabat punya kelemahan sehingga bosong mulai putar sama dia. Ketua DPR juga harus tahu diri di situ bosong (kamu) tugasnya meluruskan bukan memanfaatkan sehingga apa yang disampaikan oleh Pak Fence dan Pak Buang terlaksana, karena bosong memanfaatkan pejabat punya ketidaktahuan mungkin selain dari dirinya sendiri tidak tahu, tapi bawahannya juga tidak memberikan masukan yang semestinya, saya tidak ngomong soal tunjangan DPR duit 5 miliar segala macam tapi ada akumulasi di situ. Kalau yang di bagian keuangan memberikan masukan lalu Pak Pejabat tidak ikut mungkin itu lain hal,sudah dikasih masukan tetapi Pak pejabat keras kepala. Bosong sudah tahu,jadi pesan saya sebagai warga Kota Kupang, mari kita jaga ini kota baik-baik kita jangan saling menjatuhkan sebab Bagaimanapun kita ini di kota Kupang ini hanya 51 Kelurahan 6 Kecamatan botong (kita) pigi (pergi) datang juga ketemu kitong (kita) kakak adik semua mari kitong bangun ini kota Kupang baik-baik jangan beribut kita mencintai Pak kita mau Pak laksanakan tetapi sesuai dengan ketentuan sebagaimana mestinya, jangan Pak ikut hanya mendengar dari staf khusus yang diangkat, itu staf khusus itu mereka dari mana, saya tidak meremehkan orang tetapi kebijakan-kebijakan yang ada itu hanya sebatas pertimbangan dari staf khusus, adalah lebih baik mendengar dari staf ahli yang ada di kota Pak kepala BKD, Pak Sekda dan DPR harus memberikan penguatan politik di situ, jangan DPR memanfaatkan Ini kesempatan untuk bosong cari untung, Jangan, karena ini untuk rakyat kota Kupang yang sekarang kita sama-sama susah" Kritiknya.
Pemerhati masalah sosial dan kemasyarakatan NTT, Sam Haning, yang biasa disapa Paman Sam juga turut memberikan wejangan kepada Penjabat Wali Kota Kupang agar saling merefleksi diri, karena lebih baik saudara saya yang menampar dari pada musuh yang mencium, dan lebih baik teguran yang nyata lebih berharga daripada kasih yang tersembunyi.
"Kemarin kita melihat ada interaksi antara teman-teman kita om buang dan kawan-kawan yang lain mendatangi kantor DPR dan bertemu dengan Pak pejabat di situ ada sedikit interest, itu yang saya tertarik kenapa, sampai ada interest Pak Pejabat dengan saudara kita ini? Teman-teman mengatakan bahwa, sebenarnya tidak terjadi adu mulut antara Pak Pejabat dengan om Buang dan kawan-kawan tapi karena ada api dari Pak Pejabat ya itu aksi tunjuk-tunjuk berdiri dan pukul-pukul meja itu yang mereka rasa tersinggung, siapa yang tidak kenal pak George Hadjoh tapi mungkin adek-adek kita merasa tersinggung, maka pentingnya kita berhikmat, agar segala persoalan yang terjadi keos itu bisa clear. Kalau bukan kita yang melakukan pertemuan dengan bersaudara kita siapa lagi, sehingga kita juga bisa mengayomi seluruh masyarakat, memang adanya sedikit komunikasi terputus dan semoga itu tidak terjadi lagi dan ini merupakan refleksi seorang pemimpin di kota ini refleksi. Sederhana, kalau filosofi saya lebih baik saudara saya menampar daripada musuh yang mencium kalau kalau kedatangan mereka untuk menampar saya saya berterima kasih daripada musuh yang mencium, saya minta juga Pak George ini adik-adik bersaudara kita kalau ada apa-apa kontak lah mereka, tidak ada sesuatu yang mustahil di antara kita karena kota itu adalah kumpulan orang terpelajar aktif maka semua gerakan kita orang yang menilai, masih ada saudara-saudara yang menilai kita dan mendukung kita, itu yang saya sangat harapkan, marilah kita rangkul semua ini agar bisa berjalan dengan baik. Tuhan Yesus saja sudah berbuat baik tapi banyak orang masih menyangkal dan lain-lain, apalagi kita manusia, harus terima teguran yang nyata lebih berharga daripada kasih yang tersembunyi" ungkap Paman Sam