NEWSDARING-ENDE-Dalam kunjungan kali ini, Gubernur VBL juga menyempatkan waktu untuk mengecek satu-persatu kesiapan dari masing masing unit kesehatan yang ada pada Puskesmas Rewarangga, yang diawali dari ruang Farmasi, selanjutnya ke Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang Anak, Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi, Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut, Ruang Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KB), Laboratorium , Ruang Persalinan dan diakhiri pada Ruang Tindakan.
Dalam arahannya, Gubernur VBL kembali menegaskan bahwa, Orang kesehatan yang baik bukan berpikir bagaimana mengobati orang, tetapi orang kesehatan yang baik harus berpikir bagaimana orang yang sehat itu tidak sakit, karena itu teori kesehatan kedapannya, menjaga agar semua orang sehat itu tidak boleh sakit, itu orang sudah harus mulai untuk berpikir kesana.
Untuk itu saya titip beberapa hal,
“Pertama, yang paling penting adalah sosialisasi kita untuk kesehatan masyarakat itu penting sekali, jadi semaksimal mungkin kedepannya target kita orang semakin sidikit yang datang untuk berobat, karena promotif preventif itu walaupun kita bicara, tapi anggaran selalu kita berikan ini pada ruang yang paling kecil, karena itu saya titip lewat pak bupati tolong anggaran promotif preventif itu mendapatkan prioritas untuk sosialisasi kesehatan gigi, karena banyak orang kalau sudah sakit gigi dulu baru kedokter padahal seharusnya kita periksa secara berkala setiap enam bulan sekali. Pelayanan tenaga kesehatan itu yang pertama adalah senyum, karena dengan senyuman saja sudah menyelamatkan”.
“Kedua, kita memberikan pemahaman karena itu saya minta ibu Kepala Puskesmas (drg. Maria Patrisia Kego,red) yang juga adalah seorang dokter gigi kalau bisa kerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi di SD, SMP, SMK, SMA dan sekolah-sekolah lain seperti SLB biar anak-anak itu dari kecil sudah paham, sudah aware terhadap kebersihan gigi, kebersihan mulut, kebersihan gusi, itu harus di sampaikan karena itu penting sekali”.
“Ketiga, perspektif kesehatan reproduksi itu selalu kita anggap perempuan, omong apapun pasti perempuan, mau periksa ini itu, periksa HIV AIDS perempuan, itu pemikiran yang baik tetapi kurang tepat juga, yang benar adalah dua-duanya harus diperiksa, karena itu saya titip nanti kalau mamanya datang timbang anak sekalian periksa kandungan tolong titip bawa juga bapaknya, untuk apa ? supaya bapaknya juga diperiksa HIV AIDS nya supaya kita juga tahu karena sekarang tingkat penyakit Spilis cukup tinggi di Indonesia, jadi jangan bapaknya tidak periksa, minta dia periksa ! karena jangan nanti di kena spilis dia diam-diam dia bengkak sendiri, pergi minum obat kampung lalu dijuga pergi bikin lagi ditempat lain, bengkaknya memang sudah turun tetapikan virus atau bakterinya masih ada dan belum hilang.
Penyekit-penyakit menular seperti itu harus mendapat perhatian serius dari puskesmas, supaya jangan sampai kasusnya sudah meledak lagi baru kita kaget.
Keempat masalah Rabies, bangun kerjasama dengan Dinas Peternakan, Lingkungan untuk kita cek karena pemberitaan akhir-akhir ini rabies di di Nusa Tenggara Timur khususnya di flores, bahkan ada juga anak 4 tahun yang meninggal, itu cukup mengganggu, untuk itu saya titip supaya kita ikut melakukan vaksinasi terhadap seluruh anjing-anjing peliharaan kita di Nusa Tenggara ini. Dengan keseriusan kita, Pak Bupati (Drs. Djafar H. Achmad, M.M, red) juga ada disini, bangun kerjasama dengan baik karena nanti dampaknya datang ke puskesmas datang ke rumah sakit, kan hilirnya di Rumah Sakit, hulunya kan bagaimana kerjasama dengan lingkungan, kerjasama dengan peternakan bersama-sama dengan Dinas Kesehatan. Sekali lagi itu titipan saya”. Jelas Gubernur mengingatkan.
“Saya juga menyampaikan, saya titip untuk kelor ini supaya disampaikan terus, disosialisasikan terus, untuk itu Pemberian Makanan Tambahan, semuanya harus dimulai dengan kelor, kelor itu harus nomor satu, nomor dua ubi/singkong, nomor tiga makan lokal lainnya yang punya kita sendiri,kelor,ubi kayu,ubi jalar dan bahan pangan lokal lainnya, sudah tersedia dihalaman rumah dan dikebun sehingga tinggal diambil dan diolah saja, untuk itu saya harapakan ini menjadi kampanye kita”. Jelas mantan anggota DPRRI tersebut mengingatkan.
Lebih lanjut Gubernur VBL juga menjelaskan,
“Mengapa saya minta kampanye ? karena kelor itu sejarahnya dimakan oleh orang-orang miskin, dulu kalau orang dikasi makan kelor, dia marah karena dianggap orang miskin padahal ini makanan yang sangat bergizi, kandungan proteinnya luar biasa, bahkan dokter-dokter ini sekarang hobi berikan obat tambah darah untuk ibu-ibu hamil, hal itu harus sudah mulai dikurangi dari sekarang, ganti dengan kelor karena kandungan zat besi dalam kelor itu sangat tinggi”,
Hari kedua kunjungan kerja di Kabupaten Ende, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat juga memberikan bantuan berupa Makanan Tambahan, Kelambu, serbuk Kelor dan Bubuk abate.