NEWSDARING-KUPANG-Gubernur NTT VBL mengungkapkan kegembiraannya, setelah mendengar sambutan mama Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon yang menyatakan Gereja harus bangun sekolah, saya paling gembira karena saya ulang-ulang menyatakan saya produk Gereja, karena punya sekolah, dan saya produk dari pendeta yang mengajar saya. Jadi saya melakukan refleksi dalam hidup saya bahwa sekolah itu membuat saya berdiri hari ini di depan bapak ibu saudara saudara dan anak-anak sekalian.
VBl mengharapkan pendeta itu sudah mulai ditempatkan pada sekolah-sekolah GMIT Kita lihat bahwa dulu kenapa sekolah GMIT begitu kuat. Contohnya saya, karena kami dilatih langsung oleh pendeta, tidak ada guru lain karena pendeta yang langsung ajar kami. Karena itu kami dilatih di gereja. Sebelum masuk SD kami sudah dilatih membaca. Sebelum masuk SD kami sudah dilatih berhitung, ” kata VBL ketika menghadiri perayaan 100 tahun Gereja Elim Bolok, Kabupaten Kupang.
Gubernur NTT (VBL) berterima kasih untuk usaha kodifikasi dari sejarah Gereja. Hal itu, menurutnya, merupakan sesuatu yang sangat baik karena orang Timor, orang Helong, orang Rote, orang Sabu, memiliki budaya tutur.
“Nanti yang menuturkan sudah tidak ada lagi apalagi seperti Gereja Elim Bolok yang katanya seratus tahun sudah berdiri Gereja ini,” katanya.
Salah satu langkah untuk membuat sejarah panjang Gereja dapat diketahui oleh generasi yang akan datang adalah lewat kodifikasi sejarah Gereja sehingga sebagai Gubernur saya menyampaikan terima kasih untuk itu.
Selanjutnya sebagai pemerintah, kata VBL, pihaknya ikut dalam semangat kolaborasi untuk membangun sumber daya manusia. Karena itu VBL mengharapkan kolaborasi ini dapat dilakukan tahapan- tahapan mengaplikasikannya untuk dapat dilakukan dengan baik dan gereja merupakan salah satu lembaga yang menghasilkan sekolah dan menghasilkan sumber daya manusia yang sangat luar biasa.
Gub NTT VBL juga mengingatkan agar gereja tidak hanya memiliki semangat untuk membangun dan menghancurkan bangunan lama namun memiliki semangat menyisahkan sebagian bentuk bangunan sebagai bukti sejarah serta dapat menarasikan dengan baik sejarah gereja agar dapat menjadi bukti kepada generasi yang akan datang.
Bagi Gub NTT (VBL) Gereja Masehi Injili Timor (GMIT), berperan penting dalam mendorong sumber daya manusia yang luar biasa dan terbukti dirinya menjadi hebat karena itu output pendeta Gereja Masehi Injili Timor (GMIT).
Sementara itu dalam sambutannya Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon, mengungkapkan sukacita atas perayaan seratus tahun Injil masuk di Bolok.
“Warna yang dominan di Gereja ini warna kuning emas. 50 tahun kali dua. Biasa orang bilang 50 tahun itu tahun emas dan ini 50 kali dua, jadi memang tidak heran kalau semua penuh dengan kuning keemasan,”.
Pdt. Dr. Mery Kolimon mengatakan, perayaan seratus tahun Gereja Elim Bolok tidak lepas dari SD GMIT Elim Bolok. Karena itu sebelumnya dia meminta agar para guru dan siswa SD GMIT Elim Bolok harus hadir karena perayaan sesungguhnya yang dirayakan adalah tentang merayakan 100 tahun peradaban masuk ke Bolok melalui pendidikan.
“Kalau kami punya gedung Gereja yang bagus, kalau ada pendeta yang datang silih berganti melayani di sini, langkah pertama itu adalah sekolah. Langkah pertama itu adalah pendidikan dan kita tidak boleh lupa dari mana kita datang. 100 tahun terlalu banyak hal terjadi. Hari ini 2022 langkah pertamanya 1922. Itu tahun yang tidak enak punya dan tidak ada satu orang yang bisa berdiri sekarang dan bilang tahun itu saya ada di Bolok. Kami di TTS bilang itu omong kosong,” jelas Pdt. Dr. Mery Kolimon.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto, A.Pi dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda provinsi NTT, Prisila Q Parera,SE.