Newsdaring-Mobil ISIS-K yang dihancurkan oleh drone Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan, Minggu (29/8/2021) berisi bom bunuh diri dan pelakunya.
Orang-orang akan menyerang bandara Kabul, apakah melakukan bom bunuh diri dengan mobil mereka, menurut pejabat Amerika seperti dilansir oleh Reuters.
Hal ini merupakan serangan Amerika Serikat yang kedua kalinya terhadap ISIS-K setelah ledakan bom di Kabul, yang mebunuh 13 tentara "Negara Adi Daya", termasuk salah satu perempuan yang membawa baby selama evakuasi.
Salah satu pemimpin Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan pada hari Minggu menggunakan pesawat tak berawak dan ledakan sekunder setelah serangan itu menunjukkan mobil tersebut membawa bahan peledak yang sangat banyak.
Para saksi mengatakan ledakan besar tersebut mengguncang sebagian wilayah utara Bandara Internasional Hamid Karzai dan televisi menunjukkan asap hitam mengepul ke atas.
"Kita tahu bahwa ada ledakan yang signifikan dan kuat yang dihasilkan dari ledakan mobil, hal ini menunjukkan bahwa banyaknya bahan peledak yang mengakibatkan kerugian besar," Ungkapnya.
"Kami tidak tahu apa yang bisa terjadi, dan kami sedang selidik," Menurut komando pusat
Serangan udara yang ditargetkan kepada sebuah mobil yang memuat seorang yang siap meledakan dirinya berada di sebelah utara gedung, ungkap seorang pimpinan Amerika Serikat kepada CNN.
"Kendaraan tersbut penuh dengan bom dan siap untuk pergi," Unkap pimpinan Amerika Serikat Kepada CNN.
Menurut Pentagon kepada CNN bahwa, sesuai informasi pertama, target awal adalah mobil yang muat beberapa aktor yang siap melakukan ledakan diri mereka.
Melihat laporan pertama ancaman tersebut bisa gunakan kendaraan atau mereka gunakan baju peledak.