Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Langkah Nyata Atasi Panas Kota: Disdikbud Kupang Distribusikan Ribuan Anakan Pohon

Rabu, 16 April 2025 | April 16, 2025 WIB Last Updated 2025-04-16T04:07:22Z
Dinas Pendidikan Kota Kupang distribusikan 2.000 anakan pohon ke sekolah dukung program sekolah hijau dan atasi panas kota secara berkelanjutan. 


Kota Kupang, NTT, 16 April 2025 — Dalam upaya mendukung program prioritas Wali Kota Kupang mewujudkan sekolah hijau dan bersih, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang mengambil langkah konkret menghadapi cuaca panas ekstrem di Kota Kupang dengan mendistribusikan 2.000 anakan pohon ke sekolah-sekolah yang memiliki lahan cukup untuk penanaman.


Empat jenis anakan pohon yang dibagikan meliputi mangga, jambu kristal, lengkeng, dan bunga asoka. Anakan ini merupakan bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benenain Noelmina yang dengan cepat merespons permintaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Oktavianus Naitboho, menyampaikan apresiasi atas sinergi ini.


 “Kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai BPDAS Benenain Noelmina atas dukungan dan kerja samanya. Sebanyak 500 anakan mangga, 500 lengkeng, 500 jambu kristal, dan ratusan bunga asoka telah kami terima dan mulai kami distribusikan ke sekolah-sekolah,” ujar Oktavianus.


Program ini dirancang tidak sekadar untuk menghijaukan sekolah, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang lebih sejuk dan nyaman. Dinas Pendidikan mengimbau sekolah-sekolah penerima untuk bertanggung jawab penuh dalam proses penanaman dan pemeliharaan, dengan melibatkan wali kelas, siswa, petugas kebersihan, dan penjaga sekolah.


Distribusi pohon akan diawasi oleh tim internal Dinas Pendidikan yang sebelumnya juga bertugas memantau pelaksanaan program kebersihan seperti distribusi tempat sampah.


Salah satu sekolah penerima, SMP Negeri 11 Kota Kupang, telah menyiapkan diri untuk menanam seluruh anakan yang diterima. Kepala sekolah Warmasyah mengatakan, meskipun saat ini masih masa libur, proses penanaman akan dilakukan oleh security, cleaning service, dan penjaga sekolah. Setelah siswa masuk, tanggung jawab perawatan akan dibagi per kelas.


 “Kami sudah siapkan pembagian area rawat bagi siswa kelas 7, 8, dan 9. Dengan sumur bor yang kami miliki, kebutuhan air untuk penyiraman tidak jadi masalah,” ungkap Warmasyah.


Dinas Pendidikan berharap keberlanjutan program ini dapat didukung oleh seluruh warga sekolah. Bila semua anakan saat ini telah tertanam, pihak Dinas juga akan kembali mengajukan permohonan tambahan kepada BPDAS untuk menjangkau sekolah lain.


 “Tujuan utama dari program ini adalah agar sekolah-sekolah menjadi hijau dan rindang. Udara segar merupakan syarat utama berlangsungnya proses belajar mengajar yang sehat dan nyaman,” tutup Oktavianus Naitboho.


Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan perubahan iklim, sekaligus membangun kesadaran dan tanggung jawab lingkungan sejak dini di kalangan pelajar.

(kl)