![]() |
Ketua Ormas Ikatan Pemuda Flobamora (IPF), Joi Sidabuan, Baju kemeja putih |
Kota Kupang, NTT, 12 April 2025– Ketua Ormas Ikatan Pemuda Flobamora (IPF), Joi Sidabuan menegaskan bahwa IPF siap mengambil peran aktif dalam menangani persoalan sampah yang hingga kini belum ditangani secara serius oleh pemerintah. Dalam keterangannya, Joi menyebut bahwa penanganan sampah selama ini hanya menjadi sebuah narasi tanpa aksi.
"Sudah saatnya kita jujur melihat kenyataan di lapangan. Program-program soal pengelolaan sampah yang selama ini digaungkan, hanya berhenti pada wacana tanpa ada implementasi nyata," ujar Joi Sidabuan.
Ia membeberkan sejumlah poin penting yang menjadi perhatian IPF:
1. Minim Sosialisasi Kebijakan
Pemerintah dinilai belum mensosialisasikan kebijakan pengelolaan sampah secara baik dan benar kepada masyarakat.
2. Kurangnya Komitmen dan Keseriusan
"Kita belum lihat ada keseriusan dari pemerintah. Sampah tetap menumpuk, dan tidak ada perubahan signifikan dari tahun ke tahun," tegasnya.
3. Pemerintah Harus Jadi Contoh
Joi mendesak agar pemerintah menjadi pelopor nyata dalam aksi Jumat atau Sabtu bersih secara rutin.
4. Penyediaan TPS Sementara
IPF mendorong penyediaan tempat pembuangan sampah sementara di ruang-ruang publik untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan.
5. Insentif untuk Penggerak Lapangan
Satgas, ormas, maupun LSM yang aktif di bidang pengelolaan sampah harus diberikan insentif dan dukungan konkret dari pemerintah.
6. Kampanye "Kampung Bersih"
IPF mendorong lahirnya gerakan kampung bersih sebagai kampanye kolektif untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih dari sampah.
"IPF siap terlibat langsung dalam gerakan nyata, bukan hanya bicara. Tapi semua ini perlu dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi masyarakat," tutup Joi. (***)