 |
| Pemerintah Kota Kupang menggandeng Containder untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan mendukung pengembangan UMKM. |
Kupang, NTT– Pemerintah Kota Kupang menggandeng Containder untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan mendukung pengembangan UMKM. Pembahasan kerja sama ini dilakukan melalui zoom meeting antara Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, dan Founder Containder, Billy Mambrasar, Rabu (12/3).
"Saya ingin TPST di setiap kecamatan memiliki fasilitas pengolahan yang lengkap. Jika ada teknologi lain yang bisa ditambahkan, kita terbuka untuk kolaborasi lebih luas," tegas dr. Chris. Dalam skema ini, Kota Kupang akan menerapkan sistem Refuse-Derived Fuel (RDF), bank sampah, serta pengolahan limbah organik dengan maggot. Dengan konsep ini, Pemkot Kupang menargetkan pengurangan volume sampah ke TPA hingga 85%.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, menyambut baik inisiatif Containder dalam mendukung pengembangan UMKM. "Kami perlu roadmap yang jelas untuk UMKM, terutama bagi anak muda di Kota Kupang," ujarnya. Dengan adanya NTT Creative Hub, diharapkan sektor UMKM dapat berkembang lebih pesat.
Billy Mambrasar menegaskan komitmennya untuk membantu 100 hari pertama kepemimpinan dr. Chris dan Serena. "Kami akan mengumpulkan 1000 ton sampah, menyediakan mesin pencacah dan pengepres, serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal," jelasnya.
Selain itu, Containder juga akan mendorong digitalisasi UMKM melalui workshop dan mentorship bersama para pakar digital. Program ini bertujuan membantu pelaku usaha membangun brand identity, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah maju bagi Kota Kupang dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang lebih kuat.(Ansel Ladjar/kl)
