Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Lurah Kolhua Tidak Hadiri Kerja Bhakti Pengangkutan Sampah, Warga Kecewa

Senin, 17 Maret 2025 | Maret 17, 2025 WIB Last Updated 2025-03-16T23:29:32Z


Kota Kupang, NTT– Sejumlah petugas kebersihan yang tergabung dalam Operator Mini Alat Berat, Pengawas Lapangan, Tim Pamungkas Kebersihan, Petugas Penyapu Jalan, serta Pengemudi Truk dan Truk Tangki Air melaksanakan kerja bhakti pengangkutan sampah di beberapa titik di Kota Kupang pada Selasa (04/03/2025). Namun, dalam kegiatan yang melibatkan berbagai unsur ini, Lurah Kolhua justru tidak hadir dan tidak menunjukkan dukungan, menimbulkan kekecewaan di kalangan petugas dan warga.


Kegiatan kerja bhakti ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Kupang, Matheos A.H.T. Maahury, SE, untuk menangani tumpukan sampah yang tidak terangkut di beberapa titik. Dalam pelaksanaannya, pengangkutan sampah melibatkan Tim 5 dengan dukungan mini alat berat yang dioperasikan oleh petugas khusus.


Beberapa titik yang menjadi fokus pembersihan antara lain:

  1. TPS liar di ujung Jembatan Petuk 2
  2. TPS liar sebelum TPU Damai Fatukoa
  3. TPS liar samping pintu masuk TPU Damai Fatukoa
  4. TPS liar di tengah Boulevard bawah TPU Damai
  5. TPS liar di samping Perumahan 1000 Pemkot Kupang, Kelurahan Manulai 2


Untuk mendukung kelancaran kerja bhakti, petugas diwajibkan membawa peralatan seperti sekop, penggaruk, sapu, dan karung pengangkutan sampah. Selain itu, pengawalan mini alat berat dari Kantor Wali Kota Kupang ke lokasi dilakukan oleh Tim Pamungkas Kebersihan.


Meski kerja bhakti ini bertujuan untuk kebersihan lingkungan dan seharusnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Lurah Kolhua tidak hadir dalam kegiatan tersebut. Absennya lurah menimbulkan kekecewaan di kalangan petugas kebersihan dan warga setempat yang berharap ada dukungan dari pihak kelurahan.

Seorang petugas kebersihan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa kecewanya. "Kami sudah kerja keras membersihkan sampah di lingkungan ini, tapi pihak kelurahan tidak ada dukungan langsung. Padahal, ini juga tanggung jawab bersama," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh warga sekitar yang berharap pihak kelurahan bisa lebih aktif. "Seharusnya lurah dan perangkatnya ikut hadir supaya lebih banyak tenaga dan ada koordinasi yang baik. Ini sampah di lingkungan kami, tapi yang kerja justru dari dinas," ujar seorang warga Kolhua.


Ketidakhadiran Lurah Kolhua dalam kerja bhakti ini menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, sebagai pemimpin wilayah, lurah memiliki peran penting dalam memastikan kebersihan dan kesejahteraan warganya.


Beberapa warga berharap agar ke depannya pihak kelurahan lebih proaktif dalam mendukung kegiatan kebersihan lingkungan. "Kami butuh pemimpin yang benar-benar peduli dan hadir saat ada kegiatan seperti ini. Jangan hanya diam saat lingkungan kotor," tambah warga lainnya.


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kelurahan Kolhua terkait alasan ketidakhadiran mereka dalam kerja bhakti tersebut.(kl)